Kamis 10 Oct 2019 23:21 WIB

133 Warga Sumut Dipulangkan dari Wamena

Mereka dipulangkan dengan pesawat Hercules.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Muhammad Hafil
Seorang warga melintas di perumahan yang masih ditinggal mengungsi pemiliknya di kawasan Homhom, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang warga melintas di perumahan yang masih ditinggal mengungsi pemiliknya di kawasan Homhom, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,SENTANI — TNI Angkatan Udara (AU) memulangkan kembali sebanyak 133 warga Sumatera Utara (Sumut) yang mengungsi di Jayapura, ke Wamena, Papua. Pemulangan kembali dilakukan dengan penerbangan pesawat argo militer Hercules via Lanud Silas Papare, di Sentani, Kamis (10/10).

Komandan Lanud Marsma Tri Bowo Budi Santoso mengatakan, pemulangan warga Sumut itu setelah ada kemauan mereka sebagai pengungsi kerusuhan di Wamena, untuk kembali ke Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga

“Hercules mendukung pemulangan ke Wamena. Hari ini warga dari Sumatera Utara yang mau kembali naik (ke Wamena),” kata Tri kepada Republika, Kamis (10/10).

Kata dia, bukan cuma mengangkut warga, para penerbang Hercules dari Lanud Silas Papare, hari ini juga turut membawa sejumlah logistik pendidikan, berupa tas, dan buku-buku untuk kebutuhan para siswa peserta didik dan siswa di Wamena. “Untuk informasi tadi malam (9/10), itu yang mau naik (ke Wamena) itu seratus tiga-tiga itu,” terang dia.

Tri menerangkan, Lanud Silas Papare, selalu siap mengembalikan pengungsi ke Wamena. Menurut dia, pemulangan kembali setelah ada kemauan dari warga yang mengungsi. Meski ribuan pengungsi tetap menghendaki pulang kampung, tetapi di Wamena, sebetulnya, kata Tri situasi sosial dan keamanan sudah berangsur kondusif.

“Sekarang itu yang paling penting untuk diberitakan itu, mereka yang mau kembali naik (ke Wamena). Kalau yang mau pulang (ke kampung), nanti kalau mereka mau kembali juga kita fasilitasi,” ujar dia.

Mengembalikan pengungsi ke Wamena, upaya pemerintah untuk meyakinkan situasi yang sudah kondusif di Jayawijaya, pascarusuh 23 September. Kerusuhan yang merenggut 33 nyawa, memicu gelombang eksodus warga pendatang, dan asli Papua keluar Wamena.

Di Sentani, Jayapura, angka pengungsi kalangan pendatang, masih sekitar 1.200 orang. Mereka tersebar di delapan titik penampungan menunggu bantuan pulang ke kampung. Tetapi, angka pengungsi tersebut, sepertinya berkurang. Pada Rabu (9/10), upaya pemerintah memulangkan serempak para pengungsi yang ada di Sentani, dibatalkan.

Pembatalan tersebut, membuat sejumlah pengungsi, memilih pulang kampung dengan jalur mandiri. Pada Kamis (10/10), dari Lanud Silas Papare, Hercules TNI AU juga memulangkan 87 pengungsi asal Makassar, dan 48 ke Manado.

“Itu memang ada permintaan dari pemda-pemda mereka. Memang kebetulan Hercules kita (TNI AU), mau pulang ke base Sulawesi,” sambung Tri. Namun Tri menegaskan mereka yang diantar pulang ke Celebes, setelah berkomitmen mau kembali ke Wamena. “Kita seleksi mereka yang mau pulang (kampung). Tetapi nanti mereka kita minta naik lagi,” ujar Tri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement