REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tara Basro mengaku pernah ditolak dalam sebuah proyek film walaupun sudah memiliki nama di jagat hiburan Tanah Air. Dia merasa hal tersebut disebabkan karena wajahnya yang tidak cantik.
"Pernah sih karena untuk saat ini penampilan saya masih belum representable sebagai imej cantiknya orang-orang," kata Tara ditemui saat pemutaran perdana film Perempuan Tanah Jahanam di Jakarta, Kamis (10/10).
"Selama ini Indonesia itu kan yang cantik itu yang putih, rambut panjang, hidung mancung. Saya rasa itu bukan imej saya yang dilihat orang-orang," lanjut Tara.
Peraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik 2015 itu, sudah mengalami jatuh bangunnya berkarier di industri film. Menurut dia, penolakan dan penerimaan karakter adalah hal yang biasa terjadi.
"Peran di sebuah film itu kan jodoh-jodohan ya. Karena bisa saja jadwal cocok, perannya tidak atau sebaliknya. Jadi banyak faktor yang menjadi pertimbangan," jelas Tara.
Pemain film Gundala itu melanjutkan sepanjang berkarier di dunia hiburan, dia pernah mengalami penolakan atau tidak dipercaya karena jumlah pengikutnya di media sosial tidak sebanyak jumlah pengikut aktris lainnya.
Untuk film Perempuan Tanah Jahanam, Tara tetap melakukan casting meski sudah pernah terlibat pada beberapa film besutan Joko Anwar seperti A Copy of My Mind.
"Bang Joko sebagai filmmaker itu selalu memilih orang terbaik untuk perannya. Semua film Joko Anwar yang saya bintangi itu casting. Memang Bang Joko mau lihat dulu apakah cocok atau tidak buat karakternya," kata Tara.