REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejarawan sains, Mark E Rosein, memuji alat cuci tangan itu dan menyebutnya sebagai bentuk awal wastafel yang saat ini digunakan secara luas. Seperti wastafel modern, alat cuci tangan buatan al-Jazari memiliki prinsip kerja serupa.
Salah satu kontribusinya bagi teknologi modern, yakni flush atau keran pembersih untuk keperluan membasuh tangan. Inilah bagian terpenting dari karya itu. Al-Jazari diketahui memakai teknik seperti yang ia gunakan dalam menghasilkan kreasi lainnya, seperti air mancur ataupun jam air.
Menurut Ehsan Masood dalam bukunya yang berjudul Ilmuwan Muslim Pelopor Hebat Bidang Sains Modern, gagasan yang diaplikasikan pada alat pencuci tangan adalah dengan memanfaatkan tekanan air untuk otomatisasi. Di tangan al-Jazari, ujar dia, teknik ini mencapai puncak kegemilangannya.
Pada alat pencuci tangan buatan al-Jazari, terdapat wadah untuk menadah atau menampung air. Di atasnya, diletakkan cawan besar yang dipegang oleh patung berbentuk sosok perempuan. Cawan yang sekaligus berfungsi sebagai keran ini berisi air yang diambil dari tempat penampungan melalui mekanisme tekanan air.