Selasa 15 Oct 2019 17:45 WIB

Polda Jabar Imbau tak Ada Demo Saat Pelantikan Presiden

Unjuk rasa atau mengemukakan pendapat sudah diatur dan sah-sah saja.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Demonstrasi mahasiswa (ilustrasi)
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Demonstrasi mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Jajaran Polda Jawa Barat mengimbau agar tidak ada demo saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan KH Maruf Amin yang dijadwalkan Ahad 20 Oktober mendatang. Aparat mengajak masyarakat berpartisipasi aktif menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Barat.

"Untuk sejauh ini mengimbau untuk tidak melakukan itu (demo saat pelantikan)," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polrestabes Bandung, Selasa (14/10).

Baca Juga

Sejauh ini, dia mengungkapkan unjuk rasa atau mengemukakan pendapat sudah diatur dan sah-sah saja. Namun katanya terdapat koridor yang berlaku pada undang-undang dan aturan lainnnya yang ada.

Secara geografis, ia mengungkapkan wilayah Jawa Barat merupakan pintu gerbang menuju Jakarta termasuk berbatasan langsung. Oleh karena itu, pihaknya melakukan langkah preentif dalam pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden.

"Imbauan dan edukasi kepada masyarakat untuk berperan dan berpartisipasi aktif menjaga situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Barat," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya secara rutin melakukan patroli termasuk bekerjasama dengan TNI. Kemudian melakukan kerja sama dalam upaya preentif seperti silaturahmi ke kalangan ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Jabar.

"Pada hari H mengantisipasi hal-hal yang dapat menganggu kamtibmas dengan melakukan preentif, preventif dan penindakan hukum secara persuasif," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement