REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Angela Merkel pada Kamis mengatakan bahwa Jerman mendesak Turki beberapa kali untuk menghentikan operasi militernya di Suriah Utara. Jerman tidak akan mengirimkan senjata apa pun kepada Turki mengingat situasi saat ini.
"Dalam beberapa hari terakhir saya sangat mendesak Turki ... untuk mengakhiri operasi militernya terhadap militer Kurdi dan kini saya menekankan kembali," kata Merkel kepada majelis rendah parlemen Jerman.
"Ini sebuah drama kemanusiaan dengan efek geopolitik yang dahsyat, dengan demikian Jerman tidak akan mengirim senjata apa pun kepada Turki dalam kondisi saat ini," tambahnya.
Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menarik pasukan AS sebelum serangan Turki ke Suriah timur laut pekan lalu, memecahkan ketenangan di lokasi tersebut. Trump juga dituduh meninggalkan milisi Kurdi, yang membantu AS memerangi kelompok ISIS di kawasan tersebut.
Turki mulai melancarkan operasi militer di Suriah timur laut pada Rabu pekan lalu. Mereka ingin menumpas pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Persatuan Demokratik Suriah (PYD). Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang diangga Turki sebagai kelompok teroris.