Jumat 18 Oct 2019 15:54 WIB

Makassar Doa dan Zikir Bersama Jelang Pelantikan Presiden

Ini dilaksanakan guna menciptakan suasana kebathinan yang damai.

Berdoa Ilustrasi
Foto: Antara
Berdoa Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama unsur Tripika, komunitas lintas agama, beserta masyarakat menggelar doa dan zikir bersama di tribun lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (18/10). Kegiatan doa bersama dari Makassar untuk Indonesia Damai tersebut mengangkat tema 'Damai Keselamatan Bangsa dan Negara' dalam rangka menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.

Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Samad Suhaeb setelah mengikuti kegiatan mengatakan doa bersama dirangkaikan zikir tersebut diikuti unsur Tripika dan komponen umat lintas agama untuk mendoakan agar Indonesia tetap aman dan damai. "Ini dilaksanakan guna menciptakan suasana kebathinan yang damai. Makassar damai untuk Indonesia, serta menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden dengan suka cita serta bersuka ria," ujar Iqbal kepada wartawan.

Baca Juga

Selain itu, ia mengimbau agar masyarakat ikut bersuka cita menyambut pelantikan itu, dan mendoakan pemimpin negara untuk memberikan kebaikan bagi negeri ini selama dipimpinnya. "Mari kita doakan sama-sama semoga juga ada orang Sulsel bisa masuk kabinet membantu memimpin negara ini, " tambahnya.

Sementara Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe pada kesempatan itu mengatakan, saat ini situasi Makassar masih terkendali. Untuk itu TNI - Polri bersama masyarakat diajak untuk bersama melaksanakan pengawasan. "Hari ini kita melaksanakan doa bersama dengan lintas agama, mendoakan pemimpin kita, maka kita berharap semua berjalan kondusif," katanya.

Saat ditanyakan apakah ada penjagaan ketat di sejumlah objek vital di Makassar, dia mengatakan tentu personel ada yang diterjunka. Namun demikian sejauh ini Kota Makassar aman, dan tidak ada titik rawan.

Bahkan ia menginstruksikan agar personel terus melakukan patroli siang dan malam jelang pelantikan presiden dan wakil presiden di Jakarta. Berkaitan dengan adanya unjukrasa yang sebelumnya dikeluarkan larangan atau tidak diizin,kan Guntur menyatakan tidak masalah menyampaikan pendapat di muka umum. Namun begitu, pihaknya berharap ditiadakan sementara untuk menghargai proses pelantikan agar berjalan kondusif.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement