REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya usai dilantik di Gedung MPR-DPR, Ahad (20/10). Dalam uraiannya, Jokowi sempat menyinggung cita-cita pemerintah untuk membawa perekonomian Indonesia masuk dalam lima besar dunia pada 2045 nanti atau tepat 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu pada 2045 nanti, Jokowi yakin Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Indonesia juga diyakini naik kelas sebagai negara maju pada 2045, dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.
Jokowi juga yakin Produk Domestik Bruto (PDB) nasional bisa menyentuh 7 triliun dolar AS atau setara Rp 99.000 triliun (kurs Rp 14.152 per dolar AS). Sebagai perbandingan, menurut data Badan Pusat Statistik (PDB), sepanjang 2018 lalu PDB mencapai Rp 14.837,4 triliun dan PDB Perkapita mencapai Rp 56 juta per tahun.
"Itu lah target kita bersama. Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS. Indonesia sudah masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," ujar Jokowi membuka pidato pelantikannya, Ahad (20/10).
Jokowi yakin target tersebut bisa dicapai lantaran bukan berdasarkan hitung-hitungan kosong. Ia menyampaikan, target untuk menjadi lima besar ekonomi dunia sangat masuk akal. Hanya saja, menurutnya, memang diperlukan kerja keras untuk mencapainya.
"Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang (sangat) kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya," katanya.
Jokowi resmi dilantik sebagai presiden bersama Maruf Amin sebagai wakil presiden. Rencananya pada Senin (21/10) pagi besok, Jokowi akan mengenalkan menteri-menteri pilihannya yang akan membantu kinerjanya hingga lima tahun ke depan.