Ahad 20 Oct 2019 18:18 WIB

Jokowi: Pendapatan per Kapita Rp 27 Juta per Bulan pada 2045

Jokowi menyinggung cita-cita membawa perekonomian Indonesia masuk 5 besar dunia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo berpidato usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo berpidato usai dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya usai dilantik di Gedung MPR-DPR, Ahad (20/10). Dalam uraiannya, Jokowi sempat menyinggung cita-cita pemerintah untuk membawa perekonomian Indonesia masuk dalam lima besar dunia pada 2045 nanti atau tepat 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia. 

Selain itu pada 2045 nanti, Jokowi yakin Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Indonesia juga diyakini naik kelas sebagai negara maju pada 2045, dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.

Baca Juga

Jokowi juga yakin Produk Domestik Bruto (PDB) nasional bisa menyentuh 7 triliun dolar AS atau setara Rp 99.000 triliun (kurs Rp 14.152 per dolar AS). Sebagai perbandingan, menurut data Badan Pusat Statistik (PDB), sepanjang 2018 lalu PDB mencapai Rp 14.837,4 triliun dan PDB Perkapita mencapai Rp 56 juta per tahun.

"Itu lah target kita bersama. Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS. Indonesia sudah masuk lima besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," ujar Jokowi membuka pidato pelantikannya, Ahad (20/10). 

Jokowi yakin target tersebut bisa dicapai lantaran bukan berdasarkan hitung-hitungan kosong. Ia menyampaikan, target untuk menjadi lima besar ekonomi dunia sangat masuk akal. Hanya saja, menurutnya, memang diperlukan kerja keras untuk mencapainya. 

"Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang (sangat) kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya," katanya. 

Jokowi resmi dilantik sebagai presiden bersama Maruf Amin sebagai wakil presiden. Rencananya pada Senin (21/10) pagi besok, Jokowi akan mengenalkan menteri-menteri pilihannya yang akan membantu kinerjanya hingga lima tahun ke depan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement