REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sembilan ekor penyu dan 15 ekor tukik, dicuri pada Senin (21/10) sekitar pukul 03.00 Wita oleh seseorang yang diduga Warga Negara Asing, di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati.
"Saya pas patroli mencari jejak penyu bertelor, setelah mencari jejak itu masuk konservasi dan lihat di kolam sudah tidak ada penyunya, jadi kemarin itu, hilang ada tiga jenis, untuk penyu hilang 9 ekor dan tukik ada 15 ekor," kata Pengurus Konservasi Penyu, I Made Winarta, di Denpasar, Selasa (22/10).
Ia menjelaskan untuk jenis penyu yang hilang, terdiri dari jenis penyu lekang dengan ukuran 45 cm sebanyak satu ekor, penyu sisik dengan ukuran35 cm satu ekor, penyu hijau ukuran 35 cm satu ekor, penyu lekang 20 cm tiga ekor, penyu sisik 10 cm tiga ekor. Sedangkan untuk jumlah tukik yang hilang itu ada 15 ekor umur 3 bulan.
Made Winarta mengatakan untuk total penyu yang masih tersisa di konservasi yaitu enam ekor, yang berusia 4 sampai 5 tahun. Untuk yang berusia 8 bulan, ada empat dan sisanya dicuri. Ada juga penyu berusia satu tahun yang tinggal satu ekor. Sedangkan untuk jumlah tukik yang masih tersisa, ada sekitar 150 ekor.
"Yang datang ke sini, kadang rame kadang juga sepi, tapi dominan wisatawan asing yang datang," ujarnya.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya membenarkan terkait laporan pencurian penyu dan tukik di Konservasi Penyu Sindu Dwarawati.
"Kemarin (21/10), pada kejadian hampir di areal TKP itu kondisinya masih sepi sekali, karena wilayah terdekatnya baru buka jam 10.00 pagi, jadi kita nggak dapat saksi lain lagi selain pengurus yang berada di sana yang memiliki kawasan konservasi itu," katanya di Polsek Densel.
Kerugian akibat pencurian tersebut diperkirakan sekitar Rp 15 juta. Kejadian itu juga merupakan kali pertama yang terjadi di Konservasi Penyu tersebut.
"Karena dari rekamannya itu masih kelihatan sedikit seperti orang asing, tapi kita tidak berani pastikan kecuali sudah tertangkap baru berani memastikan, dan ada satu orang," ucapnya.
Pihaknya mengatakan saat ini sedang dalam proses penyelidikan terkait pelaku pencurian penyu dan tukik tersebut.
"Kebetulan kasus-kasus sebelumnya kan masih konvensional, ada yang untuk upacara adat, ada juga dipelihara lagi," kata Nyoman Wirajaya.