REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah resmi menerima amanah baru sebagai menteri kesehatan (menkes) di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Mayjen dr Terawan Agus Putranto SpRad(K) mengatakan bahwa ia akan melepas semua jabatannya. Saat ini, ia menjabat sebagai kepala RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Terawan yang juga dokter kepresidenan selama ini terkenal sebagai ahli radiologi intervensi yang mempelopori metode cuci otak alias digital substraction angiography (DSA) untuk pasien strok. Setelah dipanggil Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa malam, ia mengatakan dirinya mendapatkan tugas baru.
"Dapat tugas baru yang harus saya laksanakan," kata pria kelahiran Yogyakarta 5 Agustus 1964 ini.
Wartawan kemudian menanyakan apakah betul jabatan yang dimaksud adalah menkes. Terawan mengangguk dan membenarkan.
“Ya benar,” katanya.
Terawan pun menjelaskan konsekuensi dari amanah baru tersebut. Ia harus meninggalkan semua jabatan yang selama ini diembannya, termasuk di TNI.
“Saya tinggal semua. Saya harus fokus untuk membantu Bapak Presiden dalam kabinet ini sehingga visi misi beliau bisa tercapai dengan baik,” katanya.
Menurut Terawan, setelah pelantikannya sebagai menkes, ia itu akan segera mengajukan pensiun dari TNI.
“Ya harus mundur, jadi saya mungkin begitu dilantik ya saya pensiun,” katanya.
Terawan selama ini tercatat telah membantu kesembuhan lebih dari 40 ribu pasien strok dengan metode digital substraction angiography. Kendati pensiun dari RSPAD, ia mengatakan bahwa pasiennya tak perlu khawatir karena ia akan tetap menjadi dokter.
"Kan saya tetap dokter. Kalau saja saya bisa menolong saya akan menolong. Zaman sekarang kan bisa pakai telemedicine dan sebagainya,: jelas Terawan.
Dengan Presiden Jokowi, Terawan mengaku banyak diajak diskusi soal kesehatan masyarakat. Keduanya mendiskusikan soal BPJS, stunting, dan sejumlah masalah kesehatan yang lain.
“Harapannya bisa terselesaikan dengan baik dan bisa membahagiakan semua,” katanya.