Rabu 23 Oct 2019 14:12 WIB

Sambut Menteri Baru, Kemenag Gelar Sertijab

Fachrul Razi berharap Kemenag bisa membina umat lebih banyak.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Sertijab menteri agama dari Lukman Hakim Saifuddin ke Fachrul Razi di Kemenag, Selasa (23/10).
Foto: Dea Alvi Soraya/Republika
Sertijab menteri agama dari Lukman Hakim Saifuddin ke Fachrul Razi di Kemenag, Selasa (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Jenderal (Purn) Fachrul Razi, tiba di kantor Kementerian Agama setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (23/10) pagi tadi. Fachrul disambut mantan Menag, Lukman Hakim Saifuddin di Gedung Kementerian Agama untuk melakukan prosesi serah terima jabatan (sertijab).

Fachrul Razi tiba di kantor Kemenag di Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat pukul 12.44 WIB, dengan mengenakan jas hitam dan peci hitam. Begitu tiba, mantan Kepala Staf Umum ABRI ini langsung menyalami sejumlah jajaran Kemenag yang telah menanti kedatangannya.

Baca Juga

Prosesi serah terima jabatan (sertijab) diadakan di ruangan Operation Room Kemenag sejak pukul 13.00 WIB. Dalam sambutannya, Fachrul Razi mengatakan akan berusaha maksimal untuk menjalankan amanat presiden.

“Semoga kita lebih bisa membina umat lebih banyak,” ujar Fachrul Razi, Rabu (23/10).

Prosesi sertijab berakhir pukul 13.50 WIB, tepat setelah doa penutup dipanjatkan. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Fachrul Razi sebagai menteri agama RI periode 2019-2024.

Anwar mengatakan, MUI berharap agar purnawirawan jenderal itu akan bisa melaksanakan tugas dan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Sehingga, kata dia, suasana kehidupan keagamaan di tanah air akan semakin lebih kondusif dan lebih dinamis lagi.

"Kita berharap dengan kepemimpinan beliau citra tentang Kemenag sebagai kementerian yang bersih dan profesional akan bisa terwujud," kata Anwar dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/10).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement