REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Ketua Umum Partai Golkar ini menggantikan Darmin Nasution untuk mengoordinir kementerian-kementerian bidang ekonomi.
Saat mengenalkan Airlangga sebagai Menko Perekonomian, Jokowi sempat menjelaskan secara singkat tugas yang harus diemban selama lima tahun ke depan. Yang terberat tentunya menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan. Dua hal tersebut memang selalu negatif dalam beberapa tahun belakangan.
"Turunkan defisit transaksi berjalan, defisit neraca dagang, dan industrialisasi yang berorientasi ekspor dan substitusi impor," ujar Jokowi, Rabu (23/10).
Menanggapi ini, Airlangga mengakui bahwa pengurangan defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan menjadi salah satu tugas yang disampaikan Presiden Jokowi secara langsung. Menurutnya, perbaikan dua hal tersebut memang butuh waktu lantaran harus melibatkan perbaikan sektor lain lintaskementerian.
"Namanya perdagangan butuh investasi. Jadi neraca perdagangan akan baik kalau capital account diperbaiki. Capital account yang kemarin deltanya besar di sektor migas. Maka sektor migas menjadi salah satu titik utama kebijakan," katanya.