REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Desainer Ria Miranda merayakan 10 tahun perjalanan kariernya di industri modest fashion Tanah Air dengan jenama yang sama dengan namanya. Setelah satu dekade berkiprah sebagai perancang mode, Ria merasa seperti membuka lembaran baru.
Perasaannya itu terungkap lewat buku dan pameran yang diluncurkannya di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (24/10). Pameran tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan sesama rekannya di industri kreatif. Pengaturan tata letak ruang pameran dikerjakan oleh biro arsitek FFFAAARRR. Sementara itu, desain grafis buku 10 Langkah serta grafis informasi pamerannya digarap oleh studio desain grafis, Nusae.
"Tidak terasa brand Ria Miranda sudah berjalan 10 tahun dan kami justru merasa ini seperti sebuah lembaran baru," ungkap Ria selaku founder dan creative director brand Ria Miranda dalam pembukaan pameran "10 Langkah Ria Miranda".
Pameran ini, menurut Ria, dihelat sebagai bentuk syukur, menghargai waktu, dan proses kerja sama tim yang solid. Ia juga menyelenggarakannya sebagai bentuk apresiasi kepada semua pihak yang menemani langkah perjalanannya.
Pameran ini juga ingin menunjukkan bahwa jenama Ria Miranda selalu mengedepankan kolaborasi, komunitas, dan berbagi dengan masyarakat. Kolaborasi dalam pameran tersebut juga menjadi keunikan tersendiri berkat tangan dingin Ika Putranto sebagai direktur seni, instalasi seni dari Digital Nativ, dan motion graphic karya Gema Semesta Studio.
“Ini menjadi kolaborasi pertama di Indonesia antara fashion dengan teknologi bersama Microsoft Rinna,” kata co-founder dan Managing Director Ria Miranda, Pandu Rosadi, dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, lewat buku 10 Langkah, Ria ingin menyegarkan ingatan para penikmat fashion-nya tentang perjalanan dia dalam dunia fashion. Dalam bukunya, ia menceritakan langkah membangun brand, prinsip desain, dan proses evolusi sebuah brand hingga mengembangkan komunitas. Buku Ria juga akan menceritakan kolaborasi antara fashion dan teknologi.