REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pejabat Belgia mengonfirmasi 39 mayat yang ditemukan sudah terjebak di dalam truk sejak tiba di pantai Belgia dalam perjalanan ke Inggris. Semua mayat yang ditemukan merupakan warga negara Cina.
Dari 39 mayat yang ditemukan terdiri atas delapan perempuan dan 31 pria. Mereka dikunci dalam truk pada suhu serendah -25 celcius selama setidaknya 10 jam setelah tiba di pelabuhan Zeebrugge, Belgia, pada Selasa (22/10) sore.
Polisi mengamankan pengemudi truk yang ditangkap di lokasi penemuan. Penyelidikan meluas untuk melibatkan pihak berwenang di Irlandia, Belgia, dan Cina.
Perusahaan Irlandia yang memiliki truk itu mengatakan pihaknya bekerja sama dengan polisi. Mereka bersikeras menyatakan tidak memiliki hubungan dengan pengemudi bernama Mo Robinson yang berusia 25 tahun.
Sebuah laporan mengklaim investigasi memfokuskan pada tiga anggota geng yang diduga berbasis di Irlandia Utara dekat perbatasan. The Daily Telegraph mengutip sumber-sumber keamanan mengatakan sedang berkonsentrasi pada geng kriminal yang berbasis di Armagh selatan yang memiliki hubungan dengan paramiliter pembangkang.
Kepala eksekutif pelabuhan Zeebrugge Joachim Coens mengatakan, kontainer itu tidak dibongkar setelah tiba di sana pada pukul 14.49 waktu setempat. "Wadah berpendingin di zona pelabuhan sepenuhnya disegel. Selama cek, segel diperiksa, seperti plat nomornya. Pengemudi diperiksa oleh kamera," katanya.
Wali Kota Bruges Dirk de Fauw mengatakan, truk terekam sampai kedatangan dari feri. Oleh karena itu, untuk mematahkan segel yang sudah dibuat dan memasukkan 39 orang akan sangat sulit. "(Untuk) mematahkan segel, membawa 39 orang di dalamnya, dan terapkan segel baru tanpa diketahui, kesempatan itu sangat kecil," ujarnya.
Dengan fakta mayat tersebut merupakan warga negara Cina memperkuat kecurigaan menjadi kasus perdagangan manusia ketimbang imigran ekonomi atau pengungsi. Para ahli mengatakan mayoritas orang Cina yang dibawa ke Inggris secara ilegal menemukan diri mereka dalam situasi jeratan utang ketika mereka mencapai negara itu.
Investigasi saat ini sedang berjalan untuk menjawab pertanyaan tentang kapan dan di mana para korban dikunci di dalam kontainer. Kemudian penyelidik pun mencari siapa yang melakukan semua hal itu.
Kompartemen kontainer berpendingin itu tiba di Inggris dari Zeebrugge pada Rabu pagi dan dikumpulkan di pelabuhan Purfleet pada pukul 01.05. Kontainer diangkut sebuah truk yang dikendarai oleh Robinson, seorang pengangkut wiraswasta dari Irlandia Utara.
Polisi mengatakan mobil berwarna merah anggur Robinson tiba di Holyhead dengan feri dari Dublin pada hari Ahad. Juru bicara Global Trailer Rentals (GTR), perusahaan yang beroperasi menyatakan, kontainer itu telah disewa lima hari sebelumnya di County Monaghan, tepat di selatan perbatasan Irlandia.
"Perusahaan sama sekali tidak menyadari bahwa trailer itu akan digunakan dengan cara yang seperti itu," kata pernyataan GTR.
Pernyataan itu menyatakan perusahaan yang berbasis di Dublin itu telah memberikan informasi kepada polisi Essex, termasuk identitas klien yang menyewa kontainer. Hal itu akan membantu mengungkap data dari alat pelacak yang terpasang. Seorang perwakilan perusahaan mengatakan GTR tidak memiliki koneksi dengan atau pengetahuan tentang Robinson atau kendaraan yang mengambil kontainer di Essex.
Mayat pertama dipindahkan dengan ambulans pada Kamis malam dari gudang galangan kapal tempat kendaraan yang sedang diperiksa. Mayat dibawa dengan ambulans ke rumah sakit di Chelmsford untuk menjalani postmortem.
Polisi Essex mengindikasikan bahwa proses pengenalan jenazah bisa memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. "Ini adalah investigasi terbesar dari jenisnya yang harus dilakukan oleh polisi Essex dan kemungkinan perlu waktu cukup lama untuk sampai pada suatu kesimpulan," Kepala Polisi BJ Harrington.
"Kedutaan Cina telah mengirim tim yang dipimpin oleh menteri-penasihat yang bertanggung jawab atas urusan konsuler ke Essex, Inggris. Mereka telah bertemu dengan polisi setempat, yang mengatakan mereka memverifikasi identitas orang yang meninggal," ujar Duta Besar Cina untuk Inggris Liu Xiaoming melalui akun Twitter.
Petugas kepolisian Inggris terus melakukan pencarian setiap jejak yang ditinggalkan di kawasan industri Waterglade di Thurrock, tempat mayat-mayat itu ditemukan. Sementara itu, Jaksa federal Belgia mengumumkan telah membuka penyelidikan tentang kasus berfokus pada semua pihak yang terlibat dalam transportasi.
"Kami memiliki banyak pertanyaan dan tidak memiliki banyak jawaban. Kami bahkan tidak tahu jalan mana yang diikuti oleh truk di Belgia. Kami tidak tahu berapa lama tinggal di wilayah Belgia. Kami tidak tahu apakah itu berhenti atau tidak. Kami tidak tahu apakah orang-orang masuk ke dalam kontainer atau tidak. Jadi kami memiliki banyak pertanyaan yang kami harap dapat menemukan (jawaban)," kata Jaksa itu.