REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam rangka membuka peluang bisnis dengan investor luar negeri. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama kedua belah pihak pada Jumat (25/10) di Muamalat Tower, Jakarta.
Dalam seremoni tersebut Bank Muamalat diwakili oleh Chief Executive Officer Bank Muamalat Achmad K Permana dan BKPM diwakili oleh Deputi Kepala Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo. Permana mengatakan, BKPM merupakan pintu gerbang investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
Oleh karena itu pihaknya mengajak BKPM berkolaborasi agar terjalin pertukaran informasi terkait peluang investasi yang potensial. Apalagi Bank Muamalat merupakan bank devisa dan satu-satunya bank syariah yang memiliki kantor cabang penuh di luar negeri, yakni Malaysia.
"Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan penanaman modal dan promosi hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara lain, khususnya dengan Malaysia," katanya dalam seremonial di Ballroom Muamalat Tower.
Dengan adanya kerja sama ini Bank Muamalat akan menjadi bank rujukan bagi investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini akan mendorong pertumbuhan nasabah baru dan menaikkan volume dana penempatan giro perseroan.
Permana mengatakan kerja sama ini sekaligus menandakan Muamalat sebagai bank syariah rekanan pertama negara melalui BKPM. Sementara itu, Wisnu mengatakan bahwa BKPM senantiasa mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan kemudahan bagi para investor.
"Dengan terlaksananya kerja sama antara BKPM dengan lembaga perbankan seperti Bank Muamalat, investor memiliki referensi untuk pendanaan, sehingga harapannya dapat mempercepat proses realisasi investasi," katanya.
Selain Malaysia, Bank Muamalat juga berharap dapat menggaet investor asing yang datang ke Indonesia. Khususnya dari negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Brunei Darussalam dan Timur Tengah. Namun tidak tertutup kemungkinan juga menjalin kerja sama dengan investor negara lain seperti Singapura, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan atau Jepang.
Kerja sama ini juga meliputi pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui kegiatan //capacity building// oleh Bank Muamalat bagi aparatur BKPM. Termasuk juga bagi para penanam modal yang membutuhkan edukasi mengenai ekonomi syariah.