Sabtu 26 Oct 2019 19:45 WIB

Emil: Sukabumi Jadi Contoh Terapkan Konsep Lahir Batin

Sukabumi memberi contoh hidup bukan hanya infrastruktur atau urusan fisik.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meresmikan gedung pascarjana STAI Kota Sukabumi, Sabtu (26/10).
Foto: Riga Nurul Iman/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meresmikan gedung pascarjana STAI Kota Sukabumi, Sabtu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghadiri wisuda sarjana dan pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sukabumi dan hafidz Quran Adzkia di Kota Sukabumi, Sabtu (26/10). Kegiatan ini dinilai sebagai contoh menerapkan konsep Jabar juara lahir batin.

''Wisuda baik STAI dan hafidz Quran ini menandakan di Jabar konsep lahir batin sedang berlari kencang,'' ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sering disapa Emil dan didampingi Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Sabtu. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini Sukabumi memberi contoh hidup bukan hanya infrastruktur atau urusan fisik.

Baca Juga

Namun harus seimbang lahir dan batinnya dengan memperkuat keagamaan di generasi mudanya. ''Saya hadir mendukung semangat itu,'' kata Emil yang juga meresmikan gedung pascasarjana STAI Sukabumi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam orasi ilmiahnya di wisuda STAI berharap, lulusan STAI berkiprah maksimal di Jabar dan berprestasi dalam mencapai tujuan Jabar juara lahir dan batin. ''Membeli moci di Sukabumi, pulangnya membeli kain satin. Ayo lulusan STAI berpretasi agar Jabar juara lahir batin,'' ujar dia yang membacakan pantun untuk lulusan STAI.

Emil mengatakan, cita-cita Indonesia emas atau satu abad sejak merdeka, yakni 1945 merdeka 100 tahun pada 2045. Indonesia diprediksi kalau lancar menjadi negara adidaya rangking 4 ayau 5 dari 200 negara di dunia. Syaratnya kalau lancar pertama yakni ekonomi harus terjaga 5 persen tidak boleh ada kemacetan dalam pergerakan ekonomi.

Misalnya membangun jalan tol Bogor, Canjur, hingga Bandung akan dimaksimalkan. Syarat kedua produktivitas, dimana, pada 26 tahun ke depan hanya Indonesia satu-satunya negara 70 persen usia kerja.

Selain ilmu formal, lulusan STAI ditambahi dengan kemampuan serba digital dalam menyebarkan kebaikan via digital. ''Para kyai atau ustaz pun dakwahi umat di masjid paling maksimal lima ribu, kalau di digital jutaan orang di berbagai tempat dapat terjangkau disebut dakwah digital,'' ungkap Emil.

''Kehadiran gubernur menandakan kampus di Sukabumi termasuk STAI kokoh, kuat dan melesat di dunia pendidikan,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Gubernur menyampaikan banyak hal untuk dikolaborasikan dan kerjasama antara provinsi dan kota/kabupaten dalam hal sinergritas untuk negeri yang lebih baik.

Kota Sukabumi memberikan perhatian pada perkembangan dunia pendidikan. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement