REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Manik Marganamahendra mengonfirmasi aksi unjuk rasa mahasiswa pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10). Rencananya, unjuk rasa menyasar Istana Presiden dengan long march dari bundaran Hotel Indonesia.
Manik menyebut aksi kali ini merupakan kelanjutan dari sejumlah tuntutan yang belum direspons pemerintah sejak unjuk rasa akhir September lalu. Salah satu tuntutannya ialah desakan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK.
"Kami tekankan tuntutannya terbitkan Perppu dan negara bertanggung jawab atas korban meninggal atau terluka pada kejadian (unjuk rasa) akhir September kemarin," katanya pada Republika.co.id, Senin (28/10).
Ia menyatakan aksi unjuk rasa memang perlu kembali digelar mahasiswa. Sebab menurutnya, pemerintah tak menunjukkan indikasi bakal merealisasikan tuntutan mereka.
"Kami sama-sama kasih tahu masyarakat bahwa pemerintah belum ada respon positif. Tuntutan belum selesai. Kami ajak masyarakat bersatu karena ini momen sumpah pemuda," ujarnya.
Aksi kali ini, kata Manik mengambil momentum sumpah pemuda. Nantinya, massa akan membacakan ikrar sumpah pemuda sebagai bentuk perayaan sumpah pemuda.
"Ini memperingati sumpah pemuda juga. Di akhir ada deklarasi sama masyarakat untuk rayakan sumpah pemuda dengan pernyataan gerakan saat ini akan terus mengawasi pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, beredar pesan di media sosial untuk menghadiri aksi unjuk rasa berjudul Indonesia Memanggil. Bentuk ajakannya agar galang persatuan gerakan rakyat, bangun kekuatan politik alternatif. Pesan itu menggunakan tagar #reformasidikorupsi.