REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Ma'had Aly se-Indonesia (Amali), KH. Abdul Djalal mengatakan dipilihnya Jendral (pur) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama RI merupakan sebuah realita yang tidak sejalan dengan idealitas mayoritas kalangan NU. Hal tersebut membuat mereka sangat kecewa.
Menurut Kiai Djalal, rasa kecewa itu manusiawi. Namun rasa kecewa yang berlebihan bisa membuat orang kehilangan keseimbangan dan kearifan. Karena itu, Kiai Djalal menyarankan kepada segenap warga NU untuk merangkul menteri agama berlatarbelakang TNI tersebut.
"Justru karena Menag yang jenderal ini kita anggap sebagai bukan kita, maka seharusnya dia kita rangkul, kita dekati, bukan malah kita jauhi," ujar Kiai Djalal kepada Republika.co.id, Senin (28/10)
Direktur Ma'had Aly Marhalah Tsaniyah Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo ini mengatakan, Fachrul Razi telah sah sebagai menteri agama karena diangkat langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karena itu, menurut dia, Ma'had Aly beberapa waktu lalu telah melakukan audensi dengan Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama Jakarta untuk mendinginkan suasana dan meredam kekecewaan warga NU.
"Maka langkah-langkah strategis perlu dilakukan, alhamdulillah Amaili bersama pimpinan Ma'had Aly suluruh Indonesia telah melakukan ikhtiyar mendinginkan suasana dengan melakukan audiensi pada Jumat kemarin," ucap kiai NU asal Demak ini.
Seperti diketahui, sebelumnya para kiai NU banyak yang kecewa terhadap pilihan Presiden Jokowi yang melantik Menteri Agama yang bukan berasal dari kalangan NU.
"Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," ujar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas kepada Republika.co.id, Rabu (23/10) lalu.