REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan berhasil memetakan sebanyak 718 bahasa daerah yang ada di Tanah Air. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya pada 2018 sekitar 652 bahasa daerah.
Dari jumlah tersebut, 74 bahasa telah terkaji vitalitasnya atau daya hidupnya. Terdiri dari:
19 bahasa kategori aman
16 bahasa kategori stabil tetapi terancam punah
2 bahasa mengalami kemunduran
22 bahasa terancam punah
4 bahasa kritis
11 bahasa punah > jumlah penuturnya tidak lebih dari 1.000 orang.
Bahasa daerah yang punah itu yakni:
Maluku Utara: bahasa Ibo, Kajeli, Piru, Moksela, Palumata, Ternateno, Hukumina, Hoti, Serua dan Nila.
Papua: bahasa Tandia, Saponi dan Mawes
Nusa Tenggara Barat: bahasa Meher
Nusa Tenggara Timur: bahasa Reta
Penyebaran bahasa daerah tersebut terdiri dari:
Sumatra (26 bahasa)
Jawa dan Bali (10 bahasa)
Kalimantan (58 bahasa)
Nusa Tenggara Barat (11 bahasa)
Nusa Tenggara Timur (72 bahasa)
Maluku (79 bahasa)
Sulawesi (62 bahasa)
Papua (428 bahasa)
Sumber: Kemendikbud/Antara/Republika.co.id
Pengolah data: Ratna Puspita