REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) bisa mempercepat laju kendaraan dari 20 sampai 30 kilometer per jam menjadi 50 hingga 60 kilometer per jam. Prediksi ini berlaku saat dioperasikan pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
“Menurut saya, waktunya akan lebih dari 20 sampai 30 kilometer per jam menjadi 50 hingga 60 kilometer per jam,” kata Budi kepada Antara di Jakarta, Rabu (30/10).
Budi mengatakan, pertambahan kecepatan kendaraan dikarenakan angkutan penumpang maupun barang akan terbagi di Tol Japek I eksistingdan Tol Japek II (Layang). Di Tol Japek I terdapatempat lajur, sementara Tol Japek II Layang terdapat dua lajur, jadi total enam lajur kendaraan.
“Mobil itu datangnya dari Jakarta, Bekasi Barat, Karawang Barat, Karawang Timur itu sekitar 30 persen,” katanya
Faktor alam, lanjut dia, juga perlu diperhatikan karena angin di atas tol layang lebih kencang daripada di bawah. “Kendaraan besar lebih tahan angin dibandingkan mobil kecil, tapi bagaimana dengan kekuatan menahan bebannya, ini yang kita perlu masih koordinasikan dengan PUPR dan BPJT,” lanjut Budi.
Terkait skema pembatasan angkutan barang yang seperti sebelumnya dilakukan, Budi mengatakan, pihaknya masih menunggu kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pihaknya juga sedang mempertimbangkan keluhan di kawasan industri terkait biaya logistik yang menyangkut masalah kecepatan di jalan tol
Pengoperasian Tol Japek Layang saat Natal dan Tahun Baru nanti akan menjadi bahan evaluasi untuk skema atau rekayasa lalu lintas saat musim mudik Lebaran tahun depan. Sebelumnya, Jalan Tol Jakarta-Cikampek sepanjang 46 kilometer telah diuji coba untuk menahan beban maksimum 400 ton dengan menggunakan 16 truk dengan kapasitas masing-masing truk antara 25-30 ton, yang dibagimenjadi empat tahap.
“Kalau Natal cenderung tidak begitu padat, ini pertimbangan saya kalau dengan tol layang apakah akan diberlakukan skema pembatasan kendaraan, kita uji di sini untuk bisa diterapkan saat Lebaran,” katanya.