REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Pimpinan Wilayah Pemuda Nahdlathul Wathan (NW) Nusa Tenggara Barat mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk segera mencabut pernyataannya terkait MotoGP Mandalika karena dinilai telah melukai perasaan masyarakat NTB.
Sekjen PW Pemuda NW NTB, M Fihiruddin menegaskan pernyataan Menpora itu bisa berdampak buruk pada sektor pariwisata NTB. Selain itu, pernyataan tersebut juga dinilai melukai perasaan masyarakat NTB.
"Kami Pemuda NW NTB menyesalkan pernyataan Menpora dan mendesak Menpora mencabut statementnya itu," tegas Fihir, Senin (4/11).
Sebelumnya, di salah satu media di Surabaya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali saat kunjungan di Surabaya menyatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan apakah MotoGP 2021 memang akan digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok.
"Sampai sekarang belum jelas. Mandalika selama ini ngaku-ngaku saja itu," ujarnya, Ahad (3/11) malam.
Fihir mengatakan, event MotoGP Mandalika 2021 sudah jelas dipastikan pemerintah RI akan digelar di KEK Mandalika Lombok Tengah. Pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) kini terus membangun sirkuit terbuka untuk jalannnya event bertaraf internasional tersebut.
"Dari pihak Dorna juga sudah melihat langsung lokasi MotoGP di Mandalika. Jadi, mana mungkin dikatakan tidak jelas dan akan dipindah ke Jawa Timur?" kesalnya.
Fihir menandaskan, statement Menpora di media massa sama sekali tanpa dasar. "Sebagai pejabat publik, harusnya Menpora ini cek dan ricek dulu di lapangan. Jangan asal bikin statement," tegasnya.
Menurut Fihir, event MotoGP Mandalika 2021 menjadi harapan bagi sektor pariwisata NTB yang sempat terpuruk akibat gempa bumi 2018. Pemerintah pusat diharapkan ikut mendorong dan mensupport kembali bergeliatnya pariwisata NTB.
"Jangan justru bikin pernyataan yang blunder. Kami minta Menpora cabut statementnya itu," katanya.