Ahad 10 Nov 2019 15:53 WIB

Pengamat Prediksi Nasdem Bakal Sering Kritik Jokowi

Nasdem tidak takkan menjadi pendukung yang loyal seperti di periode sebelumnya.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai Nasdem seperti Syahrul Yasin Limpo, Siti Nurbaya,   hadir dalam rangkaian kegiatan Kongres II partai Nasdem di Jiexpo, Kemayoran, Sabtu (9/11).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh didampingi menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai Nasdem seperti Syahrul Yasin Limpo, Siti Nurbaya, hadir dalam rangkaian kegiatan Kongres II partai Nasdem di Jiexpo, Kemayoran, Sabtu (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin memprediksi partai Nasional Demokrat (Nasdem) akan menjadi pengganggu dalam Koalisi Pemerintahan Joko Widodo. Namun, partai besutan Surya Paloh itu tetap tidak akan keluar dari Koalisi Indonesia Kerja.

"Walaupun Nasdem ada di koalisi Jokowi, namun Nasdem sepertinya akan jadi anak nakal atau bad boy dan akan banyak mengkritik Jokowi serta kebijakan-kebijakannya dari dalam koalisi," kata Ujang Komarudin di Jakarta, Ahad (10/11).

Prediksi itu dilihat berdasarkan rangkaian manuver politik Nasdem. Partai yang berdiri pada 2010 lalu itu melakukan safari politik dengan menemui Presiden PKS Sohibul Iman. Nasdem juga hanya mengundang Anies Baswedan ke Kongres II partai. Di acara partai itu pula, Surya Paloh membuat sejumlah pernyataan pedas yang diduga ditujukan kepada rekan koalisinya.

Ujang mengatakan, akan sangat merugikan bagi Nasdem kalau mereka keluar dari koalisi Jokowi. Namun, sambung dia, Nasdem juga tidak takkan menjadi pendukung yang loyal seperti di periode sebelumnya.