Ahad 10 Nov 2019 17:47 WIB

Sleman Mulai Pembuatan Jalan dan Irigasi 11 Desa

Anggaran yang dikeluarkan untuk pembuatan jalan dan irigasi Rp 174 juta per lokasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi jalan desa
Foto: Antara/Basri Marzuki
Ilustrasi jalan desa

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman meresmikan Proyek Padat Karya Dana BKK 2019 yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman. Proyek berupa pembuatan jalan dan saluran irigasi di 11 desa di Kabupaten Sleman.

Peresmian ini dipusatkan di Padukuhan Krajan, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean. Sejumlah desa yang melaksanakan proyek pembangunan jalan mulai dari Desa Jodag di Kecamatan Mlati.

Lalu Desa Krajan, Potrowangsan, Desa Kwagon, Pare IV dan Sawahan di Kecamatan Godean. Kemudian, Desa Krandon dan Semingin di Kecamatan Moyudan, serta Desa Maredan, Kuton di Kecamatan Berbah.

Sedangkan, pembangunan irigasi akan dilaksanakan di Desa Gatak dan Sumberagung di Kecamatan Moyudan. Adapun anggaran yang dikeluarkan sebanyak Rp 174.655.500 per lokasi.

Pelaksanaan proyek padat karya dilakukan secara bertahap. Agustus 2019 tahap satu, dilanjutkan September 2019 tahap dua, dan proyek dikerjakan 52 orang di setiap lokasinya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih menyampaikan, padat karya merupakan program pemerintah. Isinya kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal.

Tujuannya, tidak lain menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia berharap, padat karya membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

"Sehingga, terjadi pemerataan ekonomi ke pedesaan, sekaligus untuk mengatasi kesenjangan," kata Sutiasih.

Ia menekankan, tujuan utama dari program padat karya memang untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Khususnya, penganggur dan setengah penganggur yang jam kerjanya kurang dari 40 jam per pekan.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, manyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah berpartisipasi. Ia menilai, program ini akan bermanfaat bagi masyarakat.

Sebab, kata Sri, pembangunan insfrastruktur memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas fisik produktif. Karenanya, 10 dari 11 proyek menitikberatkan pengerasan akses jalan.

"Sedangkan, satu proyek lain diperuntukkan untuk membangun talud di Dusun Gathak, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan," ujar Sri.

Bagi Sri, padat karya memang dilaksanakan dalam rangka menanggulangi permasalahan sosial. Terutama, di wilayah-wilayah yang sarana dan prasarannya ekonominya dirasakan masing sangat kurang.

Sri berpendapat, dengan kemudahan akses jalan dapat memudahkan petani dalam mendistribusikan hasil penen. Selain itu, proyek-proyek pembangunan itu melibatkan sumber daya lokal.

"Sehingga, dapat menjadi kekuatan modal sosial masyarakat terhadap pemeliharaan hasil proyek," kata Sri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement