Senin 11 Nov 2019 15:44 WIB

Australia Peringatkan Kebakaran Meluas ke Tingkat Berbahaya

Temperatur tinggi, angin kencang, dan kelembaban rendah telah meningkatkan kebakaran.

Red: Nur Aini
Kebakaran di pedalaman Australia Selatan dimulai pada Kamis (8/2) dan telah membakar padang ilalang dan semak belukar.
Foto: ABC
Kebakaran di pedalaman Australia Selatan dimulai pada Kamis (8/2) dan telah membakar padang ilalang dan semak belukar.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia memperingatkan ancaman kebakaran yang meluas ke Pantai timur Australia pada Selasa (12/11) waktu setempat.

"Temperatur tinggi, angin kencang, dan kelembaban rendah diperkirakan membuat kondisi berbahaya," kata Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan negara bagian NSW dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

"Jika kebakaran mulai terjadi dan terus berlangsung selama kondisi bahaya kebakaran besar, nyawa, dan rumah akan berisiko," kata pernyataan itu.

Dinas Pemadam Desa memperkirakan kondisi parah atau ekstrem melanda banyak daerah, termasuk Kota Sydney yang menjadi rumah bagi lima juta orang. Wilayah itu dikelilingi oleh hutan semak yang luas. Suhu tinggi dan curah hujan yang rendah membuat kebakaran hutan sebagai bahaya alami. Minyak pohon alami di hutan eukaliptus dapat memicu kebakaran.

Penyebab umum adalah sambaran petir atau manusia, yang sengaja menjatuhkan rokok atau menyalakan api. Badan sains Australia mengatakan, pembakaran terkendali, seperti api sengaja dinyalakan untuk membersihkan kelebihan vegetasi kering dapat memicu kebakaran hutan di daerah-daerah berisiko tinggi. Tetapi api bisa lepas kendali.

Kebakaran hutan telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa dekade terakhir. Kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah Australia yakni kebakaran Black Saturday Februari 2009 di negara bagian Victoria yang menewaskan 173 orang.

Australia mengalami salah satu musim kebakaran terburuk yang terjadi bahkan sebelum dimulainya musim panas Southern Hemisphere. Negara bagian wilayah tersebut banyak yang mengalami kekeringan parah.

Tiga orang meninggal dunia dilaporkan di NSW sejak Jumat, ketika pemerintah setempat menyatakan jumlah kebakaran mencatatkan rekor tingkat darurat. Dalam laporan itu, setidaknya 150 rumah telah hancur.

Seperti halnya dampak manusia, dampak jangka panjang dari kebakaran hutan meliputi hilangnya ternak dan habitat hewan, berkurangnya kesuburan tanah selama beberapa dekade, dan kontaminasi daerah tangkapan air dengan abu serta puing-puing.

Sementara itu, lebih jauh ke utara Australia di Queensland, lebih dari 50 kebakaran terjadi pada Ahad dengan peringatan darurat untuk dua kebakaran. Ribuan penduduk di Queensland telah dievakuasi. Pihak berwenang memperingatkan bahaya kebakaran parah diperkirakan terjadi pada Rabu dengan sedikit penangguhan hukuman tahun ini.

"Benar-benar tidak ada curah hujan, tidak ada curah hujan yang signifikan, sampai setidaknya akhir tahun dan mungkin ke tahun baru," kata komisioner Layanan Pemadam Kebakaran dan Darurat Queensland Mike Wassing pada konferensi pers Ahad.

Di satu pusat pengungsian di Kota Kecil Taree, Perdana Menteri Scott Morrison memuji pekerjaan petugas pemadam, relawan dan anggota masyarakat. Ia juga berbicara mengenai tantangan di depan.

"Ada jalan panjang yang harus dilewati dan Selasa kelihatan lebih sulit. Dan itu bukan hanya lebih ketat di NSW, kita tahu jenis kondisi serupa yang juga kita saksikan di Australia Barat pada Selasa," kata Morrison di dalam satu taklimat yang ditayangkan televisi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement