REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai televisi masih menjadi media strategis dan menjadi akses utama informasi bagi masyarakat di Bogor Raya.
"Kelebihan televisi adalah informasi yang disampaikan ke publik didukung dengan gambar sehingga sangat kecil sekali persentase menyampaikan berita bohong," kata Bima, Sabtu (16/11).
Bima Arya mengatakan hal itu dalam sambutannya pada penutupan acara Musyawarah Koordinatoriat Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (Muskorda IJTI) Bogor Raya. Hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Bupati Bogor Ade Yasin, Pasi Teritorial Korem 061/Suryakencana, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bogor, perwakilan dari Kapolresta Bogor Kota dan perwakilan dari Kapolres Bogor.
Menurut Bima Arya, ada beberapa jenis media massa yang diakses masyarakat dengan plus-minus karakternya masing-masing. "Media yang paling cepat menyampaikan informasinya adalah media online. Hanya dalam satu sampai dua jam setelah menyampaikan pernyataan, beritanya sudah muncul di media online," katanya.
Berita di televisi, baru muncul sekitar lima hingga enam jam setelah menyampaikan pernyataan. Tetapi kelebihan televisi didukung gambar bergerak sehingga lebih meyakinkan publik.
"Karena itu, dalam konteks Bogor Raya, televisi masih menjadi akses utama informasi bagi masyarakat," katanya.
Bupati Bogor Ade Yasin dalam sambutannya mengatakan, pemberitaan di televisi menjadi akses utama bagi masyarakat terutama informasi soal kepadatan lalu lintas di Jalur Puncak. "Masyarakat dari Jakarta dan sekitarnya yang akan menuju ke Puncak mengakses informasi salah satunya dari pemberitaan televisi," katanya.