Selasa 19 Nov 2019 19:08 WIB

Kiai Ma'ruf Ungkap Alasan Rekonstruksi Palu Sedikit Lama

Banyak daerah di Palu yang tadinya dihuni masyarakat tidak boleh dibangun lagi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden KH Ma
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Presiden KH Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengungkap pembangunan rekonstruksi Palu pascagempa, tsunami, dan liquefaksi sedikit lebih lama dibandingkan rekontruksi bencana di daerah lain. Menurut Kiai Ma'ruf, itu karena banyaknya rumah rusak yang harus dibangun di lokasi lain.

Sebab, lokasi pemukiman yang rusak sudah tidak bisa dibangun kembali. "Banyak daerah-daerah yang tadinya dihuni masyarakat tidak boleh dibangun lagi karena termasuk jalur merah sehingga harus direlokasi. Karena itu pembangunan di Palu agak lama sedikit," ujar Ma'ruf saat menerima bantuan kemanusiaan dari Taiwan di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (19/11).

Baca Juga

Kendati demikian, Kiai Ma'ruf memastikan rekonstruksi Palu tetap berjalan sesuai perencanaan. Menurut Kiai Ma'ruf, lokasi yang akan dibangun sudah tersedia, dan dana untuk pembangunan sudah siap.

"Dalam rapat koordinasi yang saya pimpinan kemarin, semuanya sudah tersedia, lokasi yang dibangun sudah tersedia, sudah tidak ada masalah, dana yang disiapkan pemerintah sudah tersedia," ujar Kiai Ma'ruf.

"Sekarang tinggal membangun rumah-rumah yang memang kemarin belum dapat terbangun karena mencari tanah yang bisa dibangun, alhamdulillah berjalan dengan baik," ujar Kiai Ma'ruf.

Hari ini, Kiai Ma'ruf sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif, menerima simbolis bantuan kemanusiaan lanjutan untuk Palu dari Pemerintah Taiwan. Bantuan yang diperuntukan untuk pembangunan pusat islam Al Markas Al Islami Kota Palu.

Dalam sambutannya, Kiai Ma'ruf pun mengapresiasi Pemerintah Taiwan, yang turut membantu pembangunan Palu pasca gempa, tsunami dan liquefaksi pada 2018 lalu. "Saya ucapkan terima kasih kepada delegasi Taiwan Mr. John Chen, yang hari ini menyerahkan bantuan tambahan sebesar Rp 5 miliar. Pada tahap pertama, Taiwan memberikan kepada pembangunan Islamic Center di Palu melalui MUI sebanyak Rp7,5 miliar," ujar Ma'ruf di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (19/11).

Menurut Kiai Ma'ruf, MUI selama ini selalu terbuka menerima bantuan kemanusian kepada korban bencana yang membutuhkan, mulai dari Lombok hingga Palu. Ia pun memastikan bantuan yang diterima MUI akan langsung tersalurkan ke para korban.

"Kita punya MUI daerah yang menangani langsung yang memerlukan, dan selama ini dilakukan MUI, Dan tidak mampir ke mana-mana tapi langsung ke sasaran," ujar Ma'ruf.

Karena itu, Ma'ruf memastikan bantuan tahap kedua dari Pemerintah Taiwan ini akan langsung disalurkan ke masyarakat Palu. "Segera bantuan ini disalurkan, penanggung jawab lapangannya, sudah ada, sudah nunggu mau dibawa uangnya untuk dibangun," ujar Kiai Ma'ruf.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement