REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PPPA Daarul Qur'an Bogor menyelenggarakan kajian rutin setiap Ahad (16/11). Kajian pertama kali ini bertemakan "Hijrah, Cinta yang tak Biasa".
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Bogor Diki Alauddin menyarankan untuk terus mengikuti kajian Ngopi Yuuuk setiap Ahad pagi. Acara ini terselenggara bekerja sama dengan Majelis Mahabbah, Inti Perubahan, Kajian Bogor, Kalam TV, IDream TV, IDream Radio.
Kajian ini diisi oleh Ustaz Muhammad Aufa, Koordinator Rumah Tahfizh Center wilayah Bogor, Cianjur dan Sukabumi dan Ustaz Baharsyah pimpinan Majelis Mahabbah dalam kajian Ngopi Yuuuk di Masjid Biru Nurul Maa'i PDAM Tirta Pakuan, Kota Bogor .
Dalam kajiannya Ustaz Baharsyah menjelaskan tentang hijrah. Hijrah merupakan sebuah perjalanan panjang. Banyak hambatan di sepanjang jalan. Di sisi kanan kiri rintangan dan godaan silih berganti menghadang, siap menggoyang dan melemahkan iman.
"Cinta yang tak biasa itu adalah yang niatnya karena Allah. Kita yakin kalau kita mengikuti jalan Allah, maka Allah akan menuntun kita kepada kebahagiaan yang sebenarnya. Bukan kebahagiaan semu," ujar Ustaz Baharsyah dalam tausyiahnya seperti dikutip laman resmi Daarul Qur'an.
Ia melanjutkan, ada seorang pegawai perusahaan yang terbelit dalam sistem riba. Ingin hijrah namun ragu dan khawatir akan berhenti kerja, bagaimana bisa membiayai hidup keluarga dan pendidikan anaknya.
"Tapi, ia kemudian memantapkan diri untuk hijrah. Dari gaji puluhan juta yang ia biasa terima, kemudian menjadi tak punya apa-apa. Beras pun minta sama mertua. Itu beberapa tahun lalu. Kini ia jadi pengusaha konveksi yang maju dan berkembang," terang dia.
Ustaz Baharsyah juga menekankan bahwa jalan hijrah itu tidak mudah dan penuh dengan cobaan. Itu semua karena Allah tidak membiarkan hambaNya tanpa ada ujian. Dengan cobaan tersebut, kelak akan melahirkan pribadi-pribadi yang ikhlas dan tangguh.
Selama hidup di dunia manusia pasti akan diuji. Mulai dari dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lain. Allah berfirman, "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah 155).
Di dalam ayat lain, Allah juga berfirman : “Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan beriman, dan mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabuut 2). "Jadi, ujian dari Allah itu pasti datang. Apapun bentuknya. Yang jelas, ujian itu adalah tanda Allah ingin melihat seberapa kuat niat kita untuk mencari ridho Allah," ucap Ustaz Baharsyah.