Rabu 20 Nov 2019 12:01 WIB

Ada Lapangan Futsal dan Wisata Edukasi di TPA Rawa Kucing

Kota Tangerang memanfaatkan lahan sampah di TPA Rawa Kucing.

Aktivitas Warga  di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
Foto: Thoudy Badai
Aktivitas Warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Salah satu inovasi Pemerintah Kota Tangerang dalam mewujudkan Kota/Kabupaten Sehat hingga meraih penghargaan Swasti Saba Wistara untuk ketiga kalinya adalah memanfaatkan lahan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Rawa Kucing menjadi lapangan futsal, bukit ambegan, dan wisata edukasi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Dedi Suhada menjelaskan, peningkatan TPA Rawa Kucing dengan memanfaatkan lahan telah dilakukan beberapa tahun terakhir. "Kami telah mengubah pola pikir TPA Rawakucing dari tempat pembuangan sampah, menjadi pusat edukasi untuk pengelolaan sampah. Bahkan, ada wisata edukasi bagi pelajar yang ingin mengetahui cara membuat kompos," ujarnya, Rabu (20/11).

Baca Juga

Pemerintah Kota Tangerang kembali meraih penghargaan Swasti Saba Wistara untuk ketiga kalinya atas peran aktif dan mensinergikan program serta pemberdayaan masyarakat dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota sehat tahun 2019. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dalam acara Penghargaan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat 2019 yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Swasti Saba Wistara merupakan penghargaan tertinggi di bidang kesehatan lingkungan yang diberikan kepada kota/kabupaten yang telah menyelenggarakan tujuh tatanan penilaian diantaranya tatanan permukiman, sarana dan prasarana umum, tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, industri dan perkantoran sehat, pariwisata sehat, pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri serta sosial yang sehat.

Dedi menambahkan, program lainnya dalam mewujudkan Kota Layak Huni dari bagian Kota Sehat adalah pembangunan sekolah Adiwiyata. Pemkot Tangerang pada tahun 2018 mengusulkan dua sekolah calon Adiwiyata Mandiri, 53 sekolah Adiwiyata provinsi dan 22 sekolah Adiwiyata nasional.

photo
Aktivitas Warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Program Adiwiyata adalah upaya Pemkot Tangerang mendorong para siswa lebih peduli dengan lingkungan. Misalnya, adanya pembelajaran mengenai lingkungan dan praktik langsung.

Kemudian program lainnya adalah dengan mewujudkan pembuatan Kampung PHBS setingkat RT/RW. Saat ini sudah ada enam kampung PHBS yang juga menjadi kampung wisata. "Untuk kampung tematik juga sudah banyak. Inti dari program ini adalah tergeraknya kepedulian warga menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

Wali Kota Tangerang Arief mengharapkan penghargaan Swasti Saba Wistara yang telah diraih bisa menjadi motivasi masyarakat Kota Tangerang bisa mewujudkan lingkungan yang sehat. "Semoga ini seluruh masyarakat Kota Tangerang bisa membudayakan pola hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan Kota Tangerang yang sehat," ungkap Arief.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Forum Kota Tangerang Sehat (FKTS) yang telah bersinergi dan membantu Pemkot dalam mewujudkan lingkungan yang sehat di wilayah Kota Tangerang. "Terima kasih buat FKTS yang telah mengawal dan memberdayakan masyarakat untuk terus berpartisipasi mewujudkan Kota Tangerang sehat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement