REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 50 kepala keluarga (KK) di RW 06 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, mengalami kekeringan. Kekeringan ini imbas dari kemarau panjang. "Sudah sejak pertengahan Oktober 2019 sumur di rumah warga banyak yang kering karena kedalamannya cuma berkisar tujuh sampai sepuluh meter," kata Lurah Munjul, Henny Hermayanidi Jakarta, Kamis (21/11) siang.
Warga yang kini terdampak kekeringan bermukim di RT 01, RT 02, RT 03/RW 06 Munjul sebanyak 50 kepala keluarga. Hingga saat ini warga setempat hanya mengandalkan pasokan air bersih dari produsen PT Aetra Air Jakarta untuk keperluan rumah tangga. "Biasanya saya atau warga kontak Aetra. Mereka sangat cepat sekali merespons kebutuhan warga," katanya.
Biasanya dalam sepekan Aetra mendistribusikan air ke permukiman warga yang mayoritas berekonomi lemah. Air diditribusikan sebanyak dua hingga tiga kali. "Warga di sini kan rata-rata berekonomi lemah. Mereka tidak ada biaya untuk memperdalam sumur," katanya.
Henny menambahkan kekeringan di wilayah tersebut kerap terjadi setiap tahun sebab dipicu populasi penduduk yang terus bertambah. "Saat ini sudah 27 ribu jiwa total populasi di wilayah saya. Dampaknya sumur artesis juga semakin banyak yang membutuhkan karena kita ada di wilayah dataran yang relatif tinggi dari kawasan lain di Jakarta," katanya.