REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah melakukan uji coba Voice Announcer Area Traffic Control System (ATCS) selama lima hari terakhir. Dishub mengklaim, pemasangan alat di sejumlah simpang jalan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
"Saya lihat respon masyarakat positif. Sekitar 99 persen mendukung, itu artinya masyarakat banyak yang merindukan ketertiban," kata Handi saat dihubungi Republika, Jumat (22/11).
Warga Kota Malang, Ishak Solambela menyatakan, sambutan positifnya atas pemasangan voice announcer ATCS. Alat tersebut diperlukan karena masih banyak pengendara yang kurang sadar terhadap aturan lalu lintas. "Jadi itu bisa jadi efek jera atau sanksi sosial. Istilahnya mereka kan akan 'dipermalukan' karena disiarkan di speaker ATCS itu," jelas Ishak.
Selama lima hari pemasangan voice announcer ATCS, Ishak mengaku, beberapa kali menemukan teguran Dishub terhadap pengendara di titik jalan tertentu. Hal ini lebih tepatnya saat perjalanan dari Dinoyo ke Sawojajar dan sebaliknya. "Saya ketawa (saat menyaksikan kejadian peneguran dari Dishub ke pengendara)," jelas pria berusia 35 tahun ini.
Berdasarkan pengamatan Ishak, sebagian besar pengendara melakukan pelanggaran di area marka jalan. Mereka melewati batas di titik yang seharusnya milik para penyebrang jalan. Oleh sebab itu, Dishub Kota Malang pun tak segan menegurnya melalui pengeras suara.
"Dan mereka pastinya mundur karena ancaman petugas ATCS kan kalau enggak mundur, lampu akan merah terus. Itu bisa sambil diteriaki atau ditegur pengendara yang di belakang," tambahnya.