REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menegaskan penunjukan delapan staf khusus wakil presiden tidak semata-mata karena pertimbangan latar belakang ormas. Menurut Masduki, meski kedelapan staf khusus wakil presiden berafiliasi dengan ormas, namun memiliki kompetensi dan keahlian di masing-masing bidang.
"Kalau semata-mata dia mempunyai latar belakang ormas Islam saja saya kira tidak akan diterima oleh Wapres," ujar Masduki di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (25/11).
Ia mencontohkan, staf khusus yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki keahlian di bidang masing-masing. Namun demikian, staf khusus wakil presiden diisi kalangan profesional seperti Mohamad Nasir juga Satya Arinanto.
Karena itu, Wapres Ma'ruf mempertimbangkan keahlian masing-masing untuk kemudian mengisi posisi staf khusus. " Jadi yang harus dihitung yang lain. Keprofesionalannya itu dihitung dari background yang lain," ujar Masduki.
Masduki juga memastikan penunjukan staf khusus wapres tersebut murni tanpa campur tangan presiden. Para staf khusus wapres yang mulai bekerja hari ini tersebut, sepenuhnya pilihan Kiai Ma'ruf.
"Presiden sepenuhnya memberikan kewenangan soal ini kepada wakil presiden, dan relatif cukup cepat, begitu diajukan saya kira tidak lebih dari seminggu sudah SK turun," ujar Masduki.
Namun, ia menilai pertimbangan Kiai Ma'ruf memilih staf khusus juga karena unsur kedekatan.
"Tentu saja ini adalah bagaimana wakil presiden nyaman dengan orang-orang yang bersangkutan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menunjuk delapan staf khusus yang akan membantu menjalankan tugas sebagai wakil presiden. Delapan staf khusus itu antara lain, pertama, Mohamad Nasir sebagai staf khusus wakil presiden bidang reformasi birokasi. Kedua, Satya Arinanto yang ditunjuk sebagai Staf Khusus Wapres bidang hukum. Ketiga, ada Sukriansyah S Latief yang akan menjadi Staf Khusus bidang infrastruktur dan investasi. Kemudian, keempat ada Lukmanul Hakim yang menjabat staf khusus bidang ekonomi dan keuangan.
Kemudian ada Muhammad Imam Aziz yang akan menjabat staf khusus wapres bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah. Keenam ada nama Ketua PBNU Robikin Emhas yang ditunjuk menjadi staf khusus wapres bidang politik dan hubungan antara lembaga. Lalu ketujuh ada Masykuri Abdillah yang akan menjadi staf khusus bidang umum, dan terakhir Masduki sendiri yang merupakan staf khusus wapres bidang komunikasi dan informasi.