Jumat 29 Nov 2019 15:04 WIB

Riwayat Mantan PM Jepang yang Meninggal di Usia 101

Yasuhiro Nakasone adalah mantan perdana menteri Jepang periode 1982 sampai 1987

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Mantan perdana menteri Jepang Yasuhiro Nakasone
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Mantan perdana menteri Jepang Yasuhiro Nakasone

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yasuhiro Nakasone meninggal dunia di usia 101 tahun. Dia menjabat Perdana Menteri pada periode 1982 hingga 1987.

Dilansir NHK News, Nakasone lahir di Kota Takasaki, Prefektur Gunma pada 1918. Dia lulus dari Tokyo Imperial University pada 1941. Kemudian dia bekerja di Kementerian Dalam Negeri Jepang dan sempat bertugas sebagai perwira angkatan laut selama Perang Dunia Kedua.

Baca Juga

Pada 1947, ia mencalonkan diri untuk duduk di Majelis Rendah dari mantan konstituensi Gunam No.3. Nakasone kemudian terpilih untuk 20 periode berturut-turut.

Pada 1959, dia diberi jabatan kabinet pertamanya sebagai Kepala Badan Sains dan Teknologi di bawah Perdana Menteri Nobusuke Kishi. Dia kemudian menjabat sebagai kepala Badan Pertahanan, Menteri Transportasi, Menteri Perdagangan dan Industri, dan juga sebagai Sekretaris Jenderal dan Ketua Dewan Umum Partai Demokrat Liberal.

Nakasone menjadi perdana menteri ke-71 Jepang pada November 1982. Pada 15 Agustus 1985, ia menjadi perdana menteri pertama pascaperang yang secara resmi mengunjungi Kuil Yasukuni di Tokyo dalam menghormati kematian perang Jepang.

Nakasone bekerja untuk memprivatisasi perkeretaapian nasional Jepang, perusahaan publik telegraf dan telepon serta perusahaan publik garam dan tembakau. Dalam diplomasi, ia menjalin persahabatan yang kuat dengan mendiang Presiden AS Ronald Reagan. Mereka saling memanggil "Ron" dan "Yasu". Ketika Reagan mengunjungi Jepang pada November 1983, Nakasone mengundang Reagan ke vilanya "Hinode-Sanso" di Tokyo barat.

Pada Maret 1985, ia mengunjungi Moskow untuk menghadiri pemakaman mantan pemimpin Soviet Konstantin Chernenko, dan bertemu penggantinya, Mikhail Gorbachev. Nakasone telah menjabat sebagai perdana menteri selama 1.806 hari atau sekitar lima tahun. Dia adalah perdana menteri terlama kelima di era pascaperang setelah Shinzo Abe, Eisaku Sato, Shigeru Yoshida, dan Junichiro Koizumi.

Pada Mei 1989 setelah meninggalkan jabatannya, Nakasone dipanggil untuk bersaksi di bawah sumpah dalam Kabinet sehubungan dengan skandal korupsi. Dia meninggalkan LDP, tetapi kembali ke partai dua tahun kemudian.

Nakasone berusaha mencalonkan diri dalam pemilihan majelis rendah pada 2003. Akan tetapi ia menyerah ketika Perdana Menteri saat itu Koizumi menolak untuk mengizinkan pengecualian terhadap aturan bahwa calon perwakilan proporsional tidak boleh lebih dari 73 tahun. Kariernya yang berusia 56 tahun di parlemen kemudian berakhir.

Setelah pensiun dari lingkaran politik, Nakasone menjabat sebagai kepala lembaga think tank untuk keamanan nasional dan pertukaran internasional dan terus berbicara tentang urusan dalam negeri dan diplomasi. Dia adalah pendukung kuat amandemen Konstitusi dan menjabat sebagai kepala kelompok anggota parlemen non-partisan yang bertujuan untuk Konstitusi baru.

Dalam bukunya yang diterbitkan dua tahun lalu, Nakasone mengusulkan untuk mengubah pasal kedua pasal sembilan yang menyatakan bahwa Jepang tidak akan mempertahankan potensi perang dan memberikan status konstitusional kepada Pasukan Bela Diri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement