REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak 360 siswa SDIT At Taufiq Al Islamy Tasikmalaya, berkumpul di aula sekolah mereka, Kamis (28/11). Di ruangan itu, mereka mendengarkan kondisi terkini di Palestina pascaagresi yang terjadi pada pekan lalu. Bersama-sama, mereka menyaksikan anak-anak seusianya yang berada dalam tekanan konflik peperangan.
Edukasi kepada para pelajar itu merupakan kegiatan inisiasi SDIT At Taufiq Al islamy dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya dalam membantu dan peduli terhadap warga Palestina, khususnya yang menjadi korban dari kekerasan tentara zionis Israel. Dalam kegiatan edukasi itu, setiap siswa dibekali dengan celengan kemanusiaan yang nantinya khusus diperuntukan untuk palestina.
"Hal ini dilakukan agar mengedukasi siswa untuk diajarkan kepedulian sejak usia dini. Alhamdulillah, SDIT At Taufiq Al Islamy bersama ACT Tasikmalaya mengadakan aksi peduli Palestina," kata Humas SDIT At Taufiq Al Islamy, Agip Hermawan, dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (29/11).
Menurut dia, para siswa sangat antusias ketika menerima pemaparan dari tim ACT mengenai kondisi Palestina saat ini. Dari video-video yang ditayangkan, lanjut dia, anak-anak terlihat fokus melihat tayangan anak-anak seusianya tertindas serta kehilangan bermainnya.
Ia menambahkan, selain dibekali dengan celengan, satu hari sebelum kegiatan edukasi dilaksanakan, setiap siswa membawa sebuah amplop peduli Palestina. Di amplop itu, banyak yang menorehkan doa-doa mereka untuk Palestina.
“Kerja sama orang tua sangat besar, terbukti dari kepedulian dan keikhlasaannya memberikan donasi Palestina melalui anak-anak," kata dia.
Salah satu tim ACT Tasikmalaya, Asep Rosidin mengatajan, SDIT At Taufiq Al Islamy tidak pernah ketinggalan dalam membantu sesama. Ia berharap, kegiatan kepedulian itu juga menular ke sekolah-sekolah lainnya.
“Tentunya harapan besar kami semoga SDIT At Taufiq Al Islamy bisa menjadi percontohan untuk lembaga pendidikan yang lain dalam menebarkan kepedulian," kata dia.