REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dirinya jarang tampil dan bersuara di publik karena masih berduka setelah kepergian sang istri, Ani Yudhoyono. SBY menyebut ia dan keluarga saat ini masih dalam proses penyembuhan diri untuk kembali bangkit dan melanjutkan hidup.
“Kenapa perlu healing? Karena to heal my heart. Building my hope. Karena jujur, saya dan keluarga sangat berduka dan sangat kehilangan atas wafatnya almarhumah Ibu Ani. This is the greatest lost and griefing in my life,” ungkap SBY dalam acara “Mengenang Setengah Tahun Berpulangnya Almarhumah Ani Yudhoyono” di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/12).
Meskipun jarang terlihat di publik, SBY mengaku terus mengikuti dinamika politik di dalam negeri. Kendati demikian, ia lebih memilih untuk diam.
“Meskipun SBY memang jarang bepergian, jarang bicara, jarang melakukan kegiatan di luar, apalagi bicara tentang politik dan mengikuti kegiatan politik, saya memilih diam. Silent is golden. Tapi saya mengikuti dinamika yang ada, kehidupan politik, tapi saya niatkan untuk lebih baik diam. Diam itu hak saya dan pilihan saya sekarang ini,” ujar dia.
SBY juga mengaku masih terus melakukan kegiatan-kegiatan yang positif sekaligus menguatkan diri untuk bangkit kembali.
Sementara itu, putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut SBY lebih banyak melakukan kegiatan di Cikeas, Bogor setelah Ani Yudhoyono wafat. Menurutnya, kondisi SBY saat ini jauh lebih kuat dan tegar dari sebelumnya.
“Lebih banyak di Cikeas, sesekali saja di Kuningan bapak sendiri tadi mengatakan sebetulnya sudah lebih kuat walaupun saya harus jujur masih sangat terlihat up and down-nya bapak,” kata AHY.
Ia pun meminta sang ayah agar tak memaksakan diri untuk terlihat tetap kuat dan tegar. AHY mengaku khawatir kondisi tersebut justru akan melukai hati SBY. AHY berharap, SBY dapat benar-benar ikhlas dan tegar setelah kepergian istrinya.
“Mudah-mudahan Pak SBY benar-benar lebih tegar dan kita berharap Pak SBY juga sehat,” tambah dia.
Selain itu, hari-hari SBY kini juga diisi dengan kegiatan tulis menulis. Menurut AHY, rencananya SBY juga akan menulis sebuah buku untuk mengenang satu tahun kepergian Ani Yudhoyono. Buku tersebut akan menceritakan aktivitas Ani Yudhoyono sebelum wafat serta pesan-pesannya.
“Mudah-mudahan Pak SBY juga bisa melanjutkan, karena tidak mudah. Saya sendiri sering bertanya, bagaimana perasaan menulis sesuatu yang sangat membuatnya sedih, ya memang berat menulis buku. Tentang hal lain mungkin jauh lebih cepat, sedangkan menulis memoar ini banyak tersendatnya,” jelas dia.
Agar tetap sehat, AHY juga meminta sang ayah untuk tetap menjaga kesehatan dengan aktif berolahraga dan berdiskusi mengenai berbagai hal.