Senin 02 Dec 2019 17:01 WIB

Sleman Resmikan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

Pembangunan Pamsimas ini memanfaatkan beberapa sumber dana.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Peresmian program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Dusun Klangkapan II, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Senin (2/12).
Foto: Dokumen.
Peresmian program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Dusun Klangkapan II, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Senin (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, DIY, meresmikan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Kali ini, diresmikan di Dusun Klangkapan II, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Sleman.

Secara simbolis diresmikan lewat penandatanganan plakat oleh Gubernur DIY dan pengguntingan buntal oleh bupati Sleman. Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, Pamsimas ini sendiri telah dimulai sejak 2017.

Dimulai dari lima desa sasaran yang ada di Kecamatan Prambanan. Pamsimas terus meningkat menjadi 10 desa sasaran satu tahun setelah itu, dan kembali mengalami peningkatan desa sasaran tahun ini.

Pada 2019, Pamsimas sudah mampu dihadirkan di 25 desa di 11 kecamatan. Mulai dari Ngemplak, Turi, Ngaglik, Pakem, Berbah, Kalasan, Sleman, Seyegan, Cangkringan, Moyudan, sampai Tempel. "Jumlah ini meningkat 150 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sri, Senin (2/12).

Ia menuturkan, pembangunan Pamsimas ini memanfaatkan beberapa sumber dana. Mulai dari APBN sebanyak Rp 4,9 miliar, APBD sebesar Rp 1,75 miliar, sampai APBDesa sejumlah Rp 950 juta.

Selain itu, program Pamsimas ini dibiayai dana-dana dari kelompok masyarakat berupa dana Incash sejumlah Rp 380 juta dan dana In-Kind senilai Rp 1,4 juta. Keseluruhan dana itu berjumlah Rp 9,4 miliar.

Sri menyampaikan, Pamsimas diperuntukkan untuk membangun jaringan air bersih di 25 desa yang dimanfaatkan 6.261 KK atau 27.750 jiwa. Lalu, dimanfaatkan untuk membangun sarana cuci tangan di 132 SD dan 138 TK.

"Pamsimas ini merupakan pembangunan yang terus melibatkan masyarakat. Diharapkan dengan keterlibatan masyarakat, kemanfaatan program Pamsimas sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Tri Saktiyana dari Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY mengaku turut bergembira atas selesainya pembangunan Pamsimas III Kabupaten Sleman ini. Ia berharap, sarana itu bisa dimanfaatkan secara optimal.

"Terpelihara dengan baik, sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi hajat hidup orang banyak," kata Tri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement