Senin 02 Dec 2019 17:15 WIB

BPBD Kuningan Cabut Status Darurat Kekeringan

Status darurat kekeringan di Kuningan, Jawa Barat, dinyatakan berakhir.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nora Azizah
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Sejumlah daerah di Kabupaten Kuningan sudah mulai diguyur hujan. Penyaluran bantuan air bersih ke sejumlah desa yang semula mengalami krisis air bersih pun berakhir.

"(Status darurat kekeringan) sudah berakhir per 30 November 2019," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada Republika, Senin (2/12).

Baca Juga

Agus mengatakan, beberapa daerah di Kabupaten Kuningan sudah mulai turun hujan sejak beberapa hari terakhir. Meski demikian, hujan belum turun dengan merata di semua daerah. Dengan turunnya hujan, maka pendistribusian bantuan air bersih ke desa-desa di Kabupaten Kuningan yang semula mengalami krisis air bersih, juga sudah berakhir.

Berdasarkan data terakhir dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, total desa yang mengalami kekurangan air bersih terdapat di 19 desa yang tersebar di sepuluh kecamatan. Adapun 19 desa itu, yakni Desa Cihanjaro, Simpayjaya, Sukasari, Segong, Cileuya, Cimahi, Jambugeulis, Baok, Ciwaru, Partawangunan, Kalimanggis Wetan, Kertawana, Legok, Cibulan, Cihideung Girang, Mekarjaya, Bendungan, Cipedes dan Sukarasa.

"Totalnya ada 25.165 jiwa atau 8.131 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekurangan air bersih," kata Agus.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Devi Ardiansyah, menjelaskan, musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) pada tahun ini mengalami kemunduran yang dipengaruhi faktor lokal, regional dan global.

"Awal musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning diprakirakan mundur dua dasarian," terang Devi.

Devi menyebutkan, awal musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning diprakirakan akan tiba pada November dasarian III hingga Desember dasarian I. Meski saat ini sudah memasuki Desember dasarian I, dia belum bisa memastikan daerah mana saja yang sudah masuk musim hujan.

"Untuk mengetahui daerah mana saja yang sudah masuk musim hujan, kami perlu menganalisa data hujan. Saat ini data hujannya masih kami analisa," tandas Devi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement