Selasa 03 Dec 2019 20:54 WIB

Dedi Mengaku Sudah Prediksi Bamsoet Mundur

Dedi mengucapkan terima kasih ke Bamsoet yang mengundurkan diri.

Calon Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo mendatangi Kantor Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (3/12). Bamsoet menyatakan mundur dari caketum Golkar.
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Calon Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo mendatangi Kantor Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (3/12). Bamsoet menyatakan mundur dari caketum Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, mundurnya Bambang Soesatyo dari calon Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar sudah diprediksi dari awal. Munas pun akan berjalan lancar dan cepat.

"Proses Munas Golkar akan semakin lancar dan cepat. Tugas penting ke depan Golkar merumuskan bagaimana membangun kemajuan bangsa ke depan," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (3/12).

Baca Juga

Dedi menjelaskan, ia telah menyatakan bahwa Airlangga Hartarto akan kembali terpilih sebagai ketua umum Golkar secara aklamasi karena dinamika di internal Golkar menjelang Munas dianggap sudah selesai melalui pembagian kekuasaan.

Menurut dia, terpilihnya Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI disebut mengakhiri dinamika tersebut sehingga berujung pada rekonsiliasi seluruh elite dan kader Golkar.

"Golkar itu partai modern yang mampu mencapai rekonsiliasi. Tidak akan ada perpecahan di tubuh Golkar," ujarnya

Dedi mengucapkan terima kasih kepada Bambang Soesatyo yang mengundurkan diri dari pencalonan calon ketua umum Golkar. Menurut dia, dengan mundurnya Bambang Soesatyo tersebut maka kemungkinan Munas akan dipercepat.

"Karena pemilihan ketua umum sudah dianggap selesai, maka munas akan fokus pada pembahasan gagasan Partai Golkar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu menilai wajar terkait ada beberapa kader yang menolak Airlangga terpilih kembali sebagai ketua umum Partai Golkar.

Menurut dia, terkait kader yang menolak Airlangga menjadi Ketum Golkar kembali, itu hanya suara-suara kecil dan biasanya sedang meminta perhatian. "Golkar itu partai yang sangat demokratis. Dinamika itu sudah biasa," ujarnya.

Dia mengatakan, pemilik hak suara di Munas Golkar adalah Ketua DPD I dan DPD II Golkar serta organisasi sayap partai, dan mayoritas sudah menyatakan dukungan kepada Airlangga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement