Rabu 11 Dec 2019 06:15 WIB

Tol Layang Jakarta-Cikampek akan Diresmikan Sambut Nataru

Menteri PUPR memastikan Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek siap diresmikan

Rep: Mabruroh/ Red: Christiyaningsih
Menteri PUPR memastikan Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek siap diresmikan.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Menteri PUPR memastikan Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek siap diresmikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek (Japek) sepanjang 36,4 kilometer akan siap diresmikan. Tol tersebut akan segera dibuka dan beroperasi untuk mendukung Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

“Saat ini pekerjaan yang tersisa hanya tinggal tahap finishing, seperti menghaluskan bagian sambungan jembatan dan melengkapi rambu/marka jalan,” kata Basuki dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (11/12).

Baca Juga

Basuki menjelaskan, setelah melakukan pengecekan langsung ada 26 titik expansion joint yang akan dihaluskan. Termasuk pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan untuk menambah kenyamanan.

“Tadi kita sudah coba 80 kilometer per jam masih cukup nyaman. Itu kecepatan maksimum di jalan tol ini. Insya Allah besok sore bisa selesai,” ujarnya.

Jelang peresmian nanti, akan ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo. Basuki berharap saat Presiden meninjau ulang, tahap finishing tersebut telah selesai dilakukan.

“Ada 20 tim yang siap bekerja sehingga kalau Bapak Presiden ingin meresmikan tanggal 12 Desember 2019 sudah siap," ucapnya

Usai peresmian nanti jalan tol tersebut baru akan dibuka untuk umum sekitar dua sampai tiga hari kemudian. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan kebersihan dan kelengkapan rambu jalan.

"Diusahakan lebih cepat lebih baik. Tapi sebelum tanggal 20 Desember 2019 dipastikan sudah bisa dipakai untuk umum tanpa tarif hingga Libur Tahun Baru 2020," tuturnya.

Menurut Basuki, jalan Tol Layang Japek dibangun dengan banyak tantangan karena tol ini merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia. “Lalu lintas padat 200 ribu per hari sehingga membutuhkan kehati-hatian tinggi,” ucapnya.

Bahkan, waktu pengerjaannya hanya dari pukul 22.00 hingga 05.00. Sedangkan pada Sabtu-Ahad dan hari raya pengerjaan tol diliburkan.

“Ditambah lagi ada dua proyek lain secara bersamaan yakni kereta cepat dan LRT, sehingga membutuhkan banyak koordinasi hampir setiap pekan rapat," tuturnya.

Basuki juga menyatakan dari aspek struktur Jalan Tol Japek mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar. Akan tetapi tetap akan dilakukan pembatasan kendaraan di mana yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan Golongan I dan II. Hal ini terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang.

"Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk dan akan dilengkapi 113 kamera yang dipasang oleh PT. Jasa Marga untuk keamanan," kata Basuki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement