Rabu 11 Dec 2019 14:26 WIB

Enam Orang Meninggal Akibat Erupsi Gunung Selandia Baru

Keenam orang meninggal karena luka bakar setelah gunung Selandia Baru erupsi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Foto yang diambil oleh  Michael Schade seorang wisatawan yang berada di lokasi Pulau Putih menunjukkan wisatawan lain meninggalkan Pulau Putih Selandia baru saat terjadi letusan, Senin (9/12).
Foto: Michael Schade/EPA EFE
Foto yang diambil oleh Michael Schade seorang wisatawan yang berada di lokasi Pulau Putih menunjukkan wisatawan lain meninggalkan Pulau Putih Selandia baru saat terjadi letusan, Senin (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, AUCKLAND -- Erupsi gunung berapi di White Island, Selandia Baru memakan enam korban meinnggal dunia. Korban dinyatakan meninggal karena luka bakar.

Polisi mengatakan, 25 dari 30 orang masih terluka dan banyak yang dalam kondisi kritis di rumah sakit Middlemore usai erupsi gunung pada Senin sore lalu. Dilansir Anadolu Agency, polisi mengkonfirmasi delapan orang masih hilang.

Baca Juga

Di daerah sekitar erupsi, polisi menyatakan, sudah tak ada lagi tanda-tanda kehidupan. Polisi mengatakan, para korban adalah wisatawan Australia, Amerika Serikat (AS), Cina, Jerman, Selandia Baru, Malaysia, dan Inggris.

Letusan gunung berapi dimulai pukul 2.30 waktu setempat. Polisi sebelumnya mengatakan, terdapat kurang dari 50 orang di atau dekat pulau pada saat itu.

Pihak berwenang menyarankan warga di wilayah tersebut untuk tetap di rumah mereka dan menutup jendela. Gumpalan abu menyelimuti udara dan daratan yang berada di sekitarnya.

Gunung tersebut berada di pulau Putih berjarak sekitar 50 km dari pantai timur Pulau Utara. Gunung berapi di pulau tersebut adalah salah satu yang paling aktif di Selandia Baru.

"Sejumlah orang dilaporkan terluka dan sekarang diangkut ke pantai," ujar Perdana Menteri Jacinda Ardern. Dia menambahkan, pemerintah akan melakukan penyelidikan atas bencana alam tersebut.

"Kami ikut merasakan duka cita kepada mereka yang kehilangan keluarga dan teman," ujar Ardern dalam konferensi pers di Whakatane yang terletak sekitar 50 kilometer dari White Island.

Gunung berapi Whakaari seperti yang dikenal dalam bahasa Maori, yang merupakan 70 persen struktur dari White Island, berada di bawah laut dan membentuk vulkanik terbesar di Selandia Baru. Seorang profesor emeritus di Monash University, Ray Cas mengatakan, White Island terlalu berbahaya dan semestinya tidak dibuka menjadi tempat wisata.

Gunung berapi terakhir meletus pada 2001. Letusan fatal terakhir gunung berapi Whakaari terjadi pada 1914, dan menewaskan 12 penambang belerang. Kemudian pada April 2016 erupsi kembali terjadi dengan skala kecil.

White Island dikunjungi sekitar lebih dari 10 ribu wisatawan asing maupun lokal setiap tahun. Royal Caribbean mengkonfirmasi bahwa beberapa penumpang di kapal pesiar Ovation of the Seas sedang dalam perjalanan menuju White Island ketika terjadi erupsi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement