REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seorang pria ditemukan meninggal dunia di dalam kamar nomor 10 Hotel Maya, di kawasan wisata Bandungan Kabupaten Semarang, Rabu (11/12) petang. Pria yang mengantongi identitas atas nama Teddy Sastiawan Kunadi ini ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi tidur telentang di atas tempat tidur.
Saat ditemukan jenazah pria 54 tahun ini kondisi hidungnya mengeluarkan darah. Tamu hotel yang tercatat sebagai warga Gambir, Jakarta Pusat tersebut mengalami sakit sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Perihal kabar meninggalnya seorang tamu hotel Maya ini dibenarkan oleh Kanitreskrim Polsek Bandungan, Ipda Sigit Krisnadi. Pada Rabu petang sekitar pukul 19.30 WIB Polsek Bandungan menerima laporan dari masyarakat perihal penemuan mayat di salah satu kamar hotel Maya.
Anggota Polsek Bandungan pun mendatangi lokasi penemuan mayat. “Kami juga berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polres Semarang dan Bidan Desa, Sri Wahyuni guna keperluan olah TKP di lokasi penemuan,” ungkapnya, Kamis (12/12).
Dari hasil olah TKP dan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan pada jenazah pria tersebut kendati dari bagian hidungnya tampak mengeluarkan darah. Dugaan sementara, pria tersebut meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. “Hal ini dikuatkan dengan temuan beberapa jenis obat yang masih tersisa di dalam kamar tersebut,” jelas Sigit.
Dari olah TKP aparat Polsek Bandungan mengamankan beberapa barang milik tamu tersebut. Di antaranya berupa sebuah kartu identitas KTP atas nama Teddy Sastiawan Kunadi, sebuah handphone warna hitam, serta uang tunai Rp 1,3 juta.
“Kami juga mengamankan obat-obatan yang terdiri atas omeprazole 20 mg, betablok atenalol 50 mg, simvastatin 20 mg, ginseng kianpi, serta dexa-m 20 mg,” tambahnya.
Berdasarkan keterangan karyawan hotel Maya bernama Suranto, sebelum ditemukan tak bernyawa Teddy telah menginap di hotel tersebut selama 13 hari. “Yang bersangkutan tercatat check in sejak 28 November 2019 lalu,” ungkapnya.
Suranto juga mengaku terakhir berkomunikasi dengannya pada Senin (9/12) sekitar pukul 08.00 WIB saat mengantarkan minuman ke kamar korban. Setelah itu, ia tak mengetahui aktivitas tamu yang banyak menghabiskan waktu di dalam kamar tersebut.
Pada Rabu petang sekitar pukul 18.30 WIB Suranto mencoba mengetuk pintu kamar nomor 10 untuk mengecek korban yang sudah seharian tidak tampak keluar kamar. Meski beberapa kali pintu kamar tersebut diketuk, ternyata tidak ada jawaban dari kamar yang terkunci dari dalam. Karena curiga ia pun memanggil rekannya, Kristiana, serta Ketua RT setempat untuk membantu melihat kondisi dalam kamar.
Setelah dilihat dari lubang di atas jendela, ternyata penghuni kamar terlihat tidur telentang di atas tempat tidur dengan kondisi hidung terlihat mengeluarkan darah. “Setelah pintu kamar dibuka dengan disaksikan aparat ternyata yang bersangkutan sudah meninggal dunia,” jelasnya.