Ahad 15 Dec 2019 15:09 WIB

Solusi Solok Selatan Antisipasi Banjir

Solok Selatan miliki solusi jangka pendek dan panjang atasi banjir.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Warga melihat kondisi jembatan rusak akibat banjir bandang di Nagari Pakan Raba
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warga melihat kondisi jembatan rusak akibat banjir bandang di Nagari Pakan Raba

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH -- Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi persoalan banjir. Solusi jangka pendek yang disiapkan Pemkab kata Muzni ialah memindahkan muara sungai agar menjauh dari pemukiman masyarakat.

"Solusi jangka pendek, muara sungai itu kita pindahkan agar tidak terlalu dekat dengan pemukiman masyarakat," kata Muzni, Ahad (15/12).

Baca Juga

Sebelum musim hujan dan bencana banjir melanda Solok Selatan selama dua bulan terakhi, menurut Muzni, Pemkab sudah membebaskan lahan untuk digunakan sebagai pengalihan muara sungai yang rawan meluap dan masuk ke pemukiman warga.

Rencananya menurut Muzni setelah lahan dibebaskan Pemkab, pengerjaan pemindahan sungai diambilalih pemerintah pusat. Hanya saja sampai sekarang proses pemindahan belum dilaksanakan.

"Saya kurang tahu kenapa belum dikerjakan sampai sekarang," ucap Muzni.

Selain pemindahan muara sungai, Pemkab juga punya rencana jangka panjang dengan membangunkan dam untuk menghalangi air andai sungai meluap. Dalam membangun sarana antisipasi banjir ini, Muzni berharap banyak dari bantuan pemerintah pusat.

Sebab bila mengandalkan APBD saja menurut Muzni tidak akan bisa. Karena APBD Solok Selatan tidak mencukupi.

Di hari pertama bencana banjir pada Jumat (13/12) kemarin, Sejumlah titik bencana banjir Solok Selatan mendapat kunjungan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Muzni berharap setelah mendapat kunjungan dan pantuan langsung dari kepala BNPB, proses pembangunan sarana antisipasi bencana di Solok Selatan segera terlaksana.

Selain membangun sarana untuk antisipasi bencana, Muzni juga meminta kesadaran masyarakat agar tidak lagi melakukan aktivitas merusak lingkungan. Karena pengrusakan lingkungan seperti menebang pohon di hutan di hulu sungai akan mengurangi daerah resapan air.

Sehingga begitu musim hujan datang, air yang jatuh tidak meresap ke tanah, tapi mengalir ke tempat rendah terus ke sungai. Debit air sungai saat musim hujan juga naik drastis dan meluap sampai ke pemukiman warga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement