Selasa 17 Dec 2019 13:33 WIB

Pemerintah RI dan NEDO Jepang Bangun SPBG di Karawang

Selain di Karawang, SPBG juga akan dibangun di Jakarta dan Tangerang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas menunjukan cara mengisi BBG di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Foto ilustrasi  (Republika/Prayogi)
Petugas menunjukan cara mengisi BBG di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Foto ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai energi yang murah, bersih dan ramah lingkungan. Antara lain melalui pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).

Bertempat di SPBG (Karawang International Industrial City/KIIC) Jl Permata Raya, Puseurjaya, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, didampingi Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto, First Secretary Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Nakayama Fumihiro serta Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Kabupaten Karawang, Selasa (17/12).

Baca Juga

SPBG ini merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan NEDO Jepang melalui MoU tentang “Demonstration Project for the Spread of Compressed Natural Gas Vehichels and Refueling Infrastructure including Support of Development of Sustainable Environment” yang ditandatangani pada tanggal 11 Desember 2017 dengan jangka waktu kerja sama hingga tahun 2021.

Pelaksana kerja sama hibah di pihak Ditjen Migas diwakili oleh PT Pertamina (Persero) dan NEDO diwakili Entrusted Parties (Toyota Motor Corporation, Toyota Tsusho Corporation, Hino Motors Ltd.,Toho Gas Engineering Co., Ltd. dan Japan Automobile Research Institute).

"Melalui proyek tersebut, rencananya akan dibangun 3 SPBG yaitu SPPG KIIC Karawang, SPBG di Jalan Abdul Muis Jakarta dan SPBG di Jalan Sudirman Kota Tangerang. Selain itu, peminjaman kendaraan CNG untuk user monitoring sebanyak 10 unit mobil sedan kepada Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) serta 18 unit truk untuk supply di Kawasan Industri Karawang," ungkap Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto, Selasa (17/12).

Pembangunan SPBG Karawang telah rampung dan telah dilakukan commisioning pada November tahun 2019, sedangkan SPBG Jalan Abdul Muis Jakarta dan Jalan Sudirman Tangerang ditargetkan selesai pada Maret tahun 2020.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mewakili Menteri ESDM mengatakan, Program Konversi BBM ke BBG ini merupakan salah satu wujud nyata Pemerintah dalam melaksanakan diversifikasi energi melalui pengembangan energi bersih. Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerintah mengharapkan dengan berdirinya SPBG KIIC ini, dapat mendorong masyarakat menggunakan kendaraan berbahan bakar CNG yang ramah lingkungan. "Selain itu juga dapat melayani kebutuhan bahan bakar CNG untuk kendaraan khususnya di wilayah Kabupaten Karawang,” kata Ego dilokasi yang sama.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana atas nama warga Karawang, menyampaikan apresiasinya atas dibangunnya SPBG ini. Infrastruktur ini tentunya akan sangat membantu Kabupaten Karawang yang merupakan pusat pergerakan industri di Indonesia.

"Kawasan ini diminati investor asing untuk mendirikan bisnisnya di sana, Berbagai macam perusahaan banyak berdiri, seperti perusahaan industri otomotif, elektronik, IT dan bentuk usaha lainnya," Cellica.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement