Kamis 19 Dec 2019 16:41 WIB

Iran Usung Masalah Palestina dalam KL Summit

Iran menyesalkan pemindahan paksa warga Palestina dari tanahnya selama 70 tahun.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menyampaikan pidato pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Kuala Lumpur Summit (KTT KL Summit) yang diikuti 56 negara muslim di Kuala Lumpur Convention Center, Kamis (19/12/2019).
Foto: Antara/Agus Setiawan
Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menyampaikan pidato pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Kuala Lumpur Summit (KTT KL Summit) yang diikuti 56 negara muslim di Kuala Lumpur Convention Center, Kamis (19/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan isu Palestina harus menjadi sorotan dalam perhelatan Kuala Lumpur (KL) Summit. Hal itu dia sampaikan saat bertemu Yang di-Pertuan Agong Raja Abdullah dari Pahang pada Rabu (18/12).

"Palestina adalah salah satu penyakit kronis di dunia Islam dan masalah ini harus dipertimbangkan secara serius," kata Rouhani, dikutip laman resmi Pemerintah Iran. Dia mengaku sangat menyesalkan pemindahan paksa orang-orang Palestina dari tanahnya selama 70 tahun terakhir.

Baca Juga

Menurut dia, isu Palestina tidak akan bisa selesai tanpa kerja sama dan solidaritas Muslim. Terkait hal itu, Rouhani mengapresiasi inisiatif Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menggelar KL Summit.

Rouhani menilai, ada tiga keprihatinan utama di dunia Islam. Pertama adalah masalah Palestina. Kedua interfensi kekuatan besar dalam urusan domestik Muslim. Kemudian yang terakhir adalah perlunya kemajuan ilmiah dan ekonomi.