REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengoperasikan mobil laboratorium, Senin (23/12). KLHK akan mengoperasikan mobil laboratorium di wilayah Provinsi Banten, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Riau, dan Kalimantan Timur.
Pengoperasian mobil ini mengacu pada isu lingkungan prioritas di masing-masing daerah operasional. Mobil laboratorium dilengkapi dengan 38 peralatan utama untuk pengujian menyeluruh limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), kualitas udara, dan kualitas air.
"Mobil laboratorium ini nanti beroperasi sesuai isu prioritas di daerah masing-masing," kata teknisi mobil laboratorium dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan KLHK Jauhari.
Ia mencontohkan, khusus di wilayah Sumatra yang beberapa waktu lalu menghadapi kebakaran hutan. Lahan mobil laboratorium diprioritaskan untuk menguji kualitas tanah, air, dan udara.
"Termasuk pula di Provinsi Riau dengan menguji kualitas udara ambien maupun gasnya karena masifnya kebakaran hutan dan lahan di daerah itu," katanya.
Pengoperasian mobil laboratorium di Banten dan Jawa Timur juga akan disesuaikan dengan masalah lingkungan utama terkait kegiatan industri di kedua wilayah provinsi tersebut.
Target operasi mobil laboratorium di Kalimantan Timur lain lagi. Di wilayah yang belum memiliki satu pun laboratorium permanen terakreditasi dan akan menjadi lokasi ibu kota negara yang baru itu, mobil laboratorium akan difungsikan sebagai sarana pendukung pelestarian lingkungan.
"Jadi setiap daerah itu punya isu lingkungan yang bisa dijadikan prioritas operasional mobil laboratorium yang baru saja diluncurkan KLHK," kata Jauhari.