REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkoro, Arif Satrio Nugroho, Adinda Priyanka, M Nursyamsi, Desy Suciati Saputri
JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, banjir di DKI Jakarta tidak hanya dipengaruhi curah hujan di wilayahnya saja, tetapi juga curah hujan di wilayah sekitarnya. Faktor infrastruktur wilayah, topografi, dan drainase juga turut memengaruhi suatu wilayah berpotensi banjir atau tidak.
"Banjir DKI tidak hanya dipengaruhi oleh curah hujan di DKI saja, tapi pengaruh dari hujan-hujan dari wilayah sekitar DKI, sepeti Bogor, Depok dan sekitarnya," jelas Kasubdit Analisis Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi, melalui pesan singkat, Rabu (1/1).
Ia menjelaskan, selain faktor hujan, infrastruktur wilayah, topografi, drainase juga amat memengaruhi potensi suatu wilayah banjir atau tidak. Selain itu, banjir juga bisa terjadi akibat kiriman dari hulu atau karena luapan air sungai.
"Dari sisi curah hujan tentu yang perlu diwaspadai adalah curah hujan harian atau jam-jaman dengan intensitas tinggi atau lebat bahkan ekstrem yang bisa saja terjadi pada periode musim hujan ini," katanya.
Menurut Adi, kewaspadaan banjir DKI Jakarta seharusnya tidak hanya fokus pada bulan puncak musim hujan, yakni pada Februari-Maret. Tetapi juga harus diwaspadai sejak peralihan musim kemarau ke hujan.
Kewaspadaan itu juga perlu difokuskan di sepanjang periode musim hujan. "Sepanjang Desember 2019 hingga Mei 2020, karena hujan-hujan lebat bisa saja terjadi suatu saat," jelas dia.
Data BMKG menunjukkan curah hujan yang terjadi di Jabodetabek sejak Selasa (31/12) petang hingga Rabu (1/1) pagi termasuk ke dalam kategori ekstrem. BMKG menyebut puncak musim hujan baru akan terjadi pada Februari-Maret.
"Hasil pantauan pos-pos hujan BMKG yang tersebar di sekitar Jabodetabek, data menunjukkan hujan yang merata dari malam hingga pagi ini di beberapa wilayah masuk kategori ekstrem. Lebih dari 100 mm per hari. Beberapa titik bahkan mencapai 200-300 mm, masuk kategori ekstrem," ujar Adi.
Adi menjelaskan, menurut pantauan BMKG, hujan yang menyebabkan banjir di berbagai titik di Jabodetabek bukan merupakan puncak musim hujan. BMKG memprediksi puncak musim hujan baru akan terjadi pada Februari-Maret 2020.
Menurut Adi, hujan di akhir dan awal tahun sebenarnya sudah diprediksi oleh BMKG dengan mengeluarkan peringatan dini cuaca pada periode Natal dan Tahun Baru. BMKG mengatakan perlu diwaspadai peluang-peluang hujan ekstrem pada periode tersebut.
"Terbukti di malam tahun baru dan awal tahun hujan cukup merata dan tempo relatif lama, terjadi di sekitar wilayah Jabodetabek," katanya.
Anak-anak bermain saat banjir di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (1/1).
Hujan yang turun hari ini di Jabodetabek memang mulai mereda di siang hari. Prakiraan cuaca menyebut hujan masih akan turun hingga sore.
BMKG melalui keterangan tertulis menyebut, hujan lebat diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Namun, karena diprediksi akan turun lagi, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Sore atau malam diperkirakan akan hujan lagi, besok juga berpotensi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat dikonfirmasi, Rabu.
Wilayah ibu kota diperkirakan kembali diguyur hujan lebat disertai petir pada sore dan malam nanti. Adapun wilayah di Jakarta dan sekitarnya yang berpotensi hujan lebat disertai petir di antaranya wilayah Jakarta Timur meliputi Ciracas, Pasar Rebo, Kramat Jati, Makasar, Cipayung, Pondok Gede, Jatiasih, Bekasi Barat, Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Pulo Gadung,
Jakarta Selatan meliputi Jagakarsa, Pasar Minggu, Cilandak, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Pancoran, Setiabudi, Tebet. Adapun Jakarta Utara meliputi Kelapa Gading, Cilingcing, Koja, Tanjung Priok, Pademangan, Penjaringan.
Jakarta Barat meliputi Tambora, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, Palmerah. Jakarta Pusat meliputi Tanah Abang, Menteng, Gambir, Tamansari, Sawah Besar, Kemayoran, Johar Baru, Senen, Matraman.
Wilayah lain sekitar Jakarta juga diprediksi akan turun hujan lebat hingga besok, yakni di Kabupaten Tangerang meliputi Curug, Cikupa, Tigaraksa, Balaraja, Pasarkemis, Jati Uwung, Sepatan.
Kemudian Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bantargebang, Bekasi Utara, Tarumajaya, Cempaka Putih, Bogor Barat, Ciomas, Dramaga, Tanah Sareal, Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Selatan, Ciawi, Cijeruk, Leuwiliang, Cigudeg, dan sekitarnya.
Hujan diprediksi dapat meluas ke wilayah Gunung Sindur, Parungpanjang, Tenjo, Cisoka, Kresek, Kronjo, Mauk, Rajeg, Pakuhaji, Teluknaga, Kosambi, Babelan, Tambun, Cibitung, Cileungsi, Setu, Serang, Jonggol, Citeureup, Megamendung, Ciampea, Parung, Jasinga, Muaragembong, Tambelang, Cabangbungin, Cibarusah, Cisarua, Rumpin, Cibungbulang, Nanggung, Caringin, Cariu, Lemahabang, Cikarang, Sukatani, Pebayuran, Kedung Waringin, dan sekitarnya.
Kemudian Cipondoh, Tangerang, Batuceper, Kalideres, Benda, Cengkareng, Kembangan, Ciledug, Pondok Aren, Serpong, Legok, Ciputat, Pamulang, Sawangan, Bojonggede, Cibinong, Sukmajaya, Pancoranmas, Beji, Limo, Cimanggis, Kedunghalang, Bogor Utara, Semplak, Gunung Putri.
Salah satu rangkaian KRL Commuterline melintas perlahan pada jalur rel yang terendam banjir di Stasiun KA Sudirman, Menteng, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Banjir yang menggenangi sejumlah titik pada jalur rel di Jakarta berdampak pada gangguan pelayanan sejumlah rute KRL Commuterline Jabodetabek.
Dampak Banjir
Hujan yang mengguyur Jabodetabek sejak kemarin (31/12) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Rel yang tergenang membuat perjalanan commuter line atau KRL terganggu. Penerbangan yang harusnya mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma juga terpaksa dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta akibat landasan pacu Halim yang tergenang.
PT Jasa Marga juga terpaksa menutup sejumlah gerbang tol akibat genangan air. Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan titik-titik tersebut saat ini terdapat genangan setinggi 5 cm sampai 15 cm di beberapa jalur tol.
Banjir juga berdampak pada sejumlah pool milik Bluebird Group. Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution mengatakan beberapa pool dari Bluebird Group mengalami kebanjiran akibat dari luapan air deras yang mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1) dini hari).
"Kami saat ini fokus melakukan evakuasi dan pendataan terhadap unit operasional yang terdampak dari banjir ini," ujar Amelia dalam keterangan tertulis.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar pemerintah mengutamakan penanganan keselamatan warga yang terkena dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya. Ia meminta agar seluruh pihak baik pemerintah provinsi, BNPB, dan juga SAR bergerak bersama menangani banjir dan menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir pagi hari ini.
"Ya yang pertama urusan banjir yang paling penting ini adalah yang berkaitan dengan keselamatan warga dinomorsatukan," kata Presiden yang didampingi Mensesneg Pratikno di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar pemerintah melakukan normalisasi fasilitas-fasilitas umum agar dapat kembali berjalan normal.
Sebab dampak banjir yang terjadi melumpuhkan aktivitas warga dan juga objek vital dan layanan umum. Misalnya penerbangan dan layanan tol.
"Yang berkaitan dengan normalisasi untuk fasilitas-fasilitas umum karena ini sudah masuk di Jakarta sudah masuk ke Halim beberapa sudah masuk ke tol Cikampek kemudian juga di beberapa obyek vital," ujarnya. Presiden juga menekankan agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bekerja sama mengantisipasi dan menanggulangi banjir.