Kamis 09 Jan 2020 14:52 WIB

2019, Kapasitas Listrik Bertambah 4,2 GW

Realisasi kapasitas listrik nasional pada 2019 mencapai 69.100 MW.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Realisasi kapasitas listrik nasional pada 2019 mencapai 69.100 MW. Foto petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)
Foto: PLN
Realisasi kapasitas listrik nasional pada 2019 mencapai 69.100 MW. Foto petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat pasokan listrik Indonesia bertambah 4.200 Mega Watt (MW) selama 2019, dengan beroperasinya pembangkit baru dari program kelistrikan 35 ribu MW. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, ‎realisasi kapasitas listrik nasional pada 2019 mencapai 69.100 MW, bertambah 4.200 MW dari kapasitas 2018 sebesar 64,9 MW.

"Kapasitas pembangkit listrik pada 2019 6.9100 MW meningkat 4.200 MW," kata Arifin, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga

‎Arifin mengungkapkan, kapasitas listrik Indonesia akan terus bertambah seiring beroperasinya pembangkit bagian dari program 35 ribu MW. Selain pembangkit, program tersebut juga membangun jaringan kelistrikan.

"Pemerintah mendorong pelaksanaan program 35 ribu MW yang saat ini sebagian besar masa kontruksi, pemerintah akan terus mendorong pembangnan transmisis dan jaringan distribusi dengan smart grid," tuturnya.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, penambahan pasokan listrik sepanjang 2019 berasal dari berbagai jenis pembangkit, 10 di antaranya merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Peningkatan kpasitas pembangkit listrik, melonjaknya pemanfaatan batubara dalam negeri, 2019 ada kenaikan 4.200 MW," ujar Rida.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement