REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil rapat kerja nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) salah satunya adalah memperjuangan perubahan Undang-Undang (UU) Pemilu. PDIP ingin mengembalikan Pemilu Legislatif (Pileg) Indonesia dengan memberikan kewenangan kepada partai untuk memilih anggota mereka di setiap tingkatan parlemen.
"Kami rekomendasikan terkait sikap kami mendukung pemilu legislatif ke depan itu proporsional tertutup," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto usai pelaksanaan Rakernas I PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Ahad (12/1).
Hasto mengatakan, hal tersebut menjadi rekomendasi PDIP perihal demokrasi nasional. Dia melanjutkan, hal itu akan diperjuangkan PDIP melalui DPP dan Fraksi partai di DPR RI.
Partai berlogo banteng moncong putih itu juga merekomendasikan peningkatan ambang batas yang berjenjang dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Secara berurutan, PDIP meminta ambang batas parlemen nasional 5 persen, Provinsi 4 persen dan DPRD Kabupaten/Kota 3 persen.
PDIP juga merekomendasikan perubahan district magnitude sebesar 3 hingga 10 Kursi untuk DPRD Provinsi serta Kabupaten/Kota dan 3 hingga 8 Kursi untuk DPR RI. Partai besutan Megawari Soekarnoputri itu juga ingin memoderasi konversi suara menjadi kursi dengan Sainte Lague Modifikasi.
"Hal itu dalam rangka mewujudkan presidensialisme dan pemerintahan efektif, penguatan serta penyedederhaan sistem kepartaian serta menciptakan pemilu murah," kata Hasto lagi.
Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Joko Widodo itu mengatakan, rekomendasi juga terkait aspek penataan sistem demokrasi berkaitan dengan haluan negara. Hak itu, dia melanjutkan, berkaitan dengan tanggung jawab partai agar mendorong kebijakan yang ramah lingkungan yang memperindah seluruh alam raya.
"Komitmen-komitmen itu yang didorong oleh PDIP sehingga kami ingin membawa wajah politik yang menyentuh kehidupan rakyat tetapi juga visioner dalam memajukan indonesia raya kita," katanya.
Seperti diketahui, rakernas I PDIP yang dihadiri sekitar 4.371 peserta itu mengangkat tema "Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional". Kegiatan tahunan itu juga mendorong para kader untuk menjadi agen pembangunan Indonesia berbasis riset dan inovasi.