Senin 13 Jan 2020 08:04 WIB

Waketum PAN: Dinamika Jelang Kongres Bagian Demokrasi

Problem internal membuat suasana jelang kongres memanas.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nashih Nashrullah
 Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Maulad menilai situasi kongres yang memanas bagian dari demokrasi.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Maulad menilai situasi kongres yang memanas bagian dari demokrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menilai wajar adanya dinamika yang terjadi menjelang kongres. Dia menyebut, dinamika yang terjadi di internal PAN adalah bagian dari demokrasi. 

"PAN di dalam peraturan organisasi atau partainya itu ingin membuat peraturan sesuai prinsip demokrasi dan undang-undang. Tapi karena Problem internal yang membuat PAN ramai seperti itu menurut saya merupakan bagian dari demokrasi," kata Viva Yoga saat dikonfirmasi, Ahad (12/1). 

Baca Juga

Seperti diketahui, sempat terjadi gejolak Rapat Kerja Nasional PAN beberapa pekan lalu. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) oleh sebagian pihak dinilai belum tuntas belum menghasilkan keputusan bulat soal kepanitiaan hingga teknis kongres. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan disebut 'membawa kabur' palu rapat. 

Sejauh ini, Viva Yoga menyebut Kongres akan digelar pafa Februari mendatang. Namun, lokasi Kongres masih belum diketahui. Viva hanya memastikan, kongres yang salah satu agendanya merupakan pemilihan ketua umum PAN akan dijalankan secara demokratis.   

"Prinsip semacam itu sudah menjadi wacana internal. Kalau ada yang ramai di pemberitaan itu adalah bagian dinamika. Karena PAN merupakan lembaga publik yang menjadi milik publik, karena menerima subsidi dari negara," kata Viva Yoga menegaskan.   

Untuk diketahui, sejumlah Politikus PAN sudah menyatakan siap berkontestasi sebagai caketum PAN. Nama yang muncul di antaranya Zulkifli Hasan, Mulfachri Harahap, Drajad Wibowo, Asman Abnur, dan Bima Aria. 

Ketua Umum Pejawat Zulhas mengklaim sudah mengantungi ratusan dukungan pemilik suara. Mulfachri Harahap bermanuver dengan menggandeng Amien Rais. Sementara itu, Drajad Wibowo juga mengklaim sudah menggelar silaturahmi ke berbagai daerah. Asman Abnur dan Bima Aria juga menyatakan siap untuk menjadi salah satu kandidat untuk menggantikan Zulhas.  

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement