Penambangan pasir di aliran Sungai Gendol, Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/1/2020). BPBD DIY menghimbau kepada para penambang pasir untuk waspada terhadap ancaman bencana longsor dan banjir. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)
Penambangan pasir di aliran Sungai Gendol, Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/1/2020). BPBD DIY menghimbau kepada para penambang pasir untuk waspada terhadap ancaman bencana longsor dan banjir. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)
Penambangan pasir di aliran Sungai Gendol, Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/1/2020). BPBD DIY menghimbau kepada para penambang pasir untuk waspada terhadap ancaman bencana longsor dan banjir. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)
Penambangan pasir di aliran Sungai Gendol, Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/1/2020). BPBD DIY menghimbau kepada para penambang pasir untuk waspada terhadap ancaman bencana longsor dan banjir. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)
Penambangan pasir di aliran Sungai Gendol, Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/1/2020). BPBD DIY menghimbau kepada para penambang pasir untuk waspada terhadap ancaman bencana longsor dan banjir. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bencana hidrometeorologi mengancam banyak aspek perekonomian warga. Salah satu yang menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta adalah [enambangan pasir di aliran Sungai Gendol, Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/1/20).
BPBD pun memberikan peringata terhadap ancaman bencana hidrometeorologi jika terjadi hujan deras di puncak Gunung Merapi yang mengakibatkan angin kencang, longsor dan banjir lahar sepanjang Sungai Gendol.
sumber : Republika
Advertisement