REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta mengantisipasi segera penyebaran antraks pada hewan. Petugas langsung diterjunkan untuk mengambil sampel dari hewan ternak di RPH dan pasar hewan yang ada di Purwakarta.
Kepala Diskanak Kabupaten Purwakarta Budi Hariman mengatakan petugas bersama dokter hewan mendatangi langsung pasar hewan dan RPH untuk mengambil sampel dari hewan. Terutama hewan yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Kami pengecekan khusus mengambil sampel beberapa ternak. Memang tidak ada yang berasal langsung dari Wonosari Gunung Kidul yang saat ini ramai, tapi ada yang datang dari Pati dan Tuban,” kata Budi di Kantor Diskanak Kabupaten Purwakarta, Senin (20/1).
Menurut Budi, langkah ini merupakan inisiatif dari Pemkab Purwakarta. Meskipun belum ada intruksi khusus dari pemerintah pusat terkait pengujian sampel hewan ternak yang ada di masing-masing daerah.
Budi menuturkan Kabupaten Purwakarta memiliku pasar hewan terbesar di Jawa Barat. Pasar ini menjadi pusat datangnya hewan ternak dari berbagai daerah di Pula Jawa hingg Sumatera. Karenanya perlu diantisipasi terhadap virus antraks yang saat ini tengah ramai.
“Beberapa hewan sudah diambil sampel darah. Tapi sementara belum bisa menyimpulkan hasilnya. Karena sampelnya dibawa ke laboratorium di Subang,” ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini belum ada indikasi hewan-hewan ternak yang berada di Purwakarta terjangkit antraks. Ia berharap memang kejadian tersebut tidak terjadi di Purwakarta.
Selain pengujian sampel, ia mengaku pihaknya juga melakukan pencegahan dengan pemberian vaksin antraks kepada hewanya. Vaksin ini untuk mencegah antraks mengingat Purwakarta sebagai wilayah lintas hewan ternak dari berbagai daerah kemudian juga menjadi wilayah endemik virus tersebut.
“Vaksinasi kepada ternak-ternak yang ada di wilayah Purwakarta itu rutin dilakukan. Karena ini (Purwakarta) juga endemik seperti yang ada di Cibatu seperti dulu kasus burung unta. Nanti di awal Februari akan divaksinasi lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemcegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Diskanak Kabupaten Purwakarta Wini Karmila menyebutkan pekan lalu pihaknya sudah memulai pengambilan sampel terhadap enam hewan ternak yang berasal dari Tuban, Lumajang, Pati, dan Banyuwangi. Senin (20/1) ini pengambilan sampel dilakukan kembali dari hewan ternak yang berasal dari Rembang sebanyak lima ekor dan dari Lampung serta Subang tiga ekor. Sampel darah hewan ini dibawa ke Balai Veteriner Subang untuk diuji di laboratorium.
“Kita mengecek surat kesehatan dari daerah asal, kita juga cek fisiknya lalu kita ambil sampel dari beberapa hewan,” kata Wini.
Ia mengatakan untuk pemantauan secara fisik, belum ada hewan yang dicirikan terkena antraks di Kabupaten Purwakarta. Meski demikian, ia mengimbau kepada pemilik hewan ternak untuk senantiasa memantau hewannya agar bisa segera diantisipasi.
Ia mengaku selain pemeriksaan ke lapangan secara rutin, pihaknya juga menyosialisasikan kepada peternak terkait penyakit-penyakit hewan. Diskanak Kabupaten Purwakarta juga siaga melayani peternak yang menbutuhkan bantuan perawatan hewan ternaknya.
“Kita juga tetap memberikan wawasan kepada para peternak kalay ada hewan sakit atau kurang natsu makan segera lapor ke disnak untuk diperiksa,” tambahnya.