Selasa 06 Aug 2024 11:44 WIB

Ketersediaan Dokter Hewan di Lampung Dinilai Belum Ideal

Jumlah dokter hewan di Lampung hanya 303 orang.

Dokter hewan (ilustrasi). Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Lampung menyebutkan ketersediaan dokter hewan di daerah itu belum ideal.
Foto: Antara/Siswowidodo
Dokter hewan (ilustrasi). Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Lampung menyebutkan ketersediaan dokter hewan di daerah itu belum ideal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Lampung menyebutkan ketersediaan dokter hewan di daerah itu belum ideal. Jumlah dokter hewan di wilayah tersebut dinilai belum sebanding dengan jumlah hewan ternak yang mencapai 775 ribu ekor.

"Jumlah dokter hewan di Lampung hanya 303 orang. Jumlah itu belum ideal merujuk jumlah hewan ternak sapi saja yang mencapai 775 ribu ekor," kata Ketua PDHI Lampung drh Anwar Fuadi, di Bandar Lampung, Senin (6/8/2024).

Baca Juga

Ia menyebutkan, untuk di Lampung idealnya satu dokter hewan menangani 2.000 hewan ternak. Namun saat ini per satu dokter menangani lebih dari 2.000 hewan ternak.

"Oleh sebab itu, kami mendukung adanya rencana Universitas Lampung yang ingin membuka program studi (Prodi) Dokter Hewan. Karena itu bisa menambah kebutuhan dokter hewan di Lampung," kata dia.

Pada sisi lain, lanjut dia, untuk pengendalian rabies di Lampung selain dibutuhkan dokter hewan di setiap kabupaten di provinsi ini, juga diperlukan pendataan berapa jumlah hewan pembawa rabies. "Saat ini kami belum punya data valid berapa HPR di Lampung karena hal itu berkaitan dengan jumlah vaksinasi yang dibutuhkan untuk mengendalikan rabies," kata dia.

Menurut dia, guna mengendalikan rabies minimal harus 70 persen HPR di provinsi ini mendapatkan vaksinasi. Oleh sebab itu, masyarakat pun diminta untuk perhatian kepada hewan peliharaannya dengan memberikan vaksinasi rabies.

"Maka kami imbau agar pemilik hewan peliharaan ikut vaksinasi bila ada kegiatan vaksin rabies gratis. Kemudian tidak melepasliarkan hewan peliharaan mereka," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement